LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN OBSERVASI
BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Konsep Dasar
IPS
Dosen Pengampu :
Drs. Ajat Sudrajat M,Pd.
Disusun Oleh :
DEVI PUSPITASARI
Kelas B
1815151209
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
Tahun 2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya,
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini
membahas mengenai observasi Budaya Betawi Setu Babakan. Observasi Budaya ini
bertujuan untuk mempelajari dan melestarikan budaya betawi. Oleh karena itu,
perlu diketahui oleh setiap mahasiswa dan masyarakat untuk peduli terhadap
pelestarian budaya betawi di tengah-tengah besarnya Ibukota Jakarta.
Saya berharap dengan dibuatnya laporan ini dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai lingkungan dan
budaya betawi Setu Babakan. Dan juga saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. Ajat Sudrajat M.Pd selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar IPS yang telah
memberikan tugas ini.
Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam laporan ini. Saya harap bagi
siapapun yang membacanya bisa memberikan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.
Jakarta
21 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I Pendahuluan
1.1 Identitas Setu Babakan.........................................................................................
1.2 Latar Belakang......................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................................
1.4 Tujuan....................................................................................................................
1.5 Metode....................................................................................................................
1.6 Manfaat..................................................................................................................
BAB II Pembahasan....................................................................................................
2.1 Sejarah Perkampungan Budaya
Betawi.............................................................
2.2 Pembuatan Kembang Goyang.............................................................................
2.3 Pembuatan Batik...................................................................................................
2.4 Pembuatan Miniatur Ondel-Ondel......................................................................
..... BAB III Penutup.........................................................................................................
..... 3.1 Kesimpulan............................................................................................................
3.2
Kesan dan Saran...................................................................................................
BAB I
Pendahuluan
1.1
Identitas
Setu Babakan
Nama
tempat : Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Alamat : Jl. Mohammad Kahfi 2 Rt 8/ Rw 9 Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Uraian
Aktivitas Observasi
Jadwal
observasi : Kamis, 17
Desember 2015
Waktu
observasi : 09.30 WIB –
12.30 WIB
Bagian
yang di observasi : kembang goyang, batik
dan ondel-ondel
1.2
Latar
Belakang
Di zaman yang modern dan masuknya budaya-budaya
asing di Indonesia khususnya di DKI Jakarta membuat terpinggirkannya budaya
asli yaitu budaya betawi. Berbicara mengenai budaya saat ini sudah menjadi hal
yang kuno bagi kalangan anak remaja,karena pengaruh globalisasi membuat para
remaja sekarang menjadi penikmat kecanggihan zaman dan sudah mulai melupakan
budaya-budaya lokal.
Dengan diadakannya kunjungan
observasi ke Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan oleh dosen mata kuliah
Konsep Dasar IPS, mahasiswa mendapatkan pengetahuan adat-adat budaya betawi dan
cara-car pembuatan kembang goyang, batik dan ondel-ondel.
1.3
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
sejarah tentang Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan?
2.
Bagaimana
urutan dan cara pembuatan makanan Kembang Goyang?
3.
Bagaimana
urutan dan cara pembuatan Batik?
4.
Bagaimana
urutan dan cara pembuatan miniatur ondel-ondel?
1.4
Tujuan
1.
Memperluas
pengetahuan mahasiswa tentang kebudayaan Betawi
2.
Mengunjungi
tempat Setu Babakan untuk melihat dan melestarikan budaya betawi
3.
Sebagai
salah satu tugas konsep dasar IPS
1.5
Metode
1.
Metode
observasi :
Mahasiswa melakukan observasi lapangan untuk turun langsung mempelajari dan
mencari informasi tentanf budaya betawi
2.
Metode
wawancarai : Mahasiswa melakukan
tanya jawab dengan pengelola Setu Babakan
1.6
Manfaat
1.
Mahasiswa
dapat ikut melestarikan budaya betawi
2.
Memberikan
informasi agar masyarakat dapat menemukan tempat pelestarian budaya betawi di
Setu Babakan.
BAB II
Pembahasan
2.1
Sejarah
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Perkampungan budaya betawi di setu
babakan mulai dibangun pertengahan Oktober tahun 2000 dan diresmikan pada
tanggal 20 Januari 2001. Acuan pembangunan menurut SK Gubernur No.92 tahun
2000. Dan dimulai tahap awal pembangunan perkampungan budaya betawi. Luas
daerah setu babakan berdasarkan Perda No.23 tahun 2005 adalah 289 ha. Awal
luasnya adaah 165 ha menurut SK Gubernur No. 92 tahun 2000.
Sebelum pemerintah membangun
Perkampungan Budaya Betawi sebenarnya orang betawi sudah mempunyai cagar budaya
yang berada di Condet, Batu Ampar dan bale Kambang dicanangkan sebagai cagar
budaya betawi. Namun dengan perkembangan zaman Condet tergusur oleh zaman itu
sendiri. Oleh karena itu, pembangunan, pertumbuhan penduduk yang tidak
terbendung akhirnya banyak penduduk yang bukan penduduk asli membeli lahan di
Condet. Akhirnya tokoh betawi mengusulkan ke PemProv DKI Jakarta mendorong
pemerintah membangun perkampungan betawi, para tokoh mengusulkan beberapa
tempat di 5 wilayah Jakarta seperti : Condet (Jakarta Timur), Rorotan (Jakarta
Utara), Srengseng (Jakarta Barat), Kemayoran (Jakarta Pusat), Srengseng Sawah
(Jakarta Selatan).
Beberapa aspek sebagai acuan
pembangunan seperti dari aspek masyarakat, kultur budaya, dan faktor
pendukung(alam). Dipilihlah Setu Babakan ini karena masih banyak penduduk asli
betawi. Disini kita bisa melihat cara berbicara,makanan,adat dan budaya. Ada
dua setu alam untuk wisata air dan daerah resapan air yaitu setu babakan dan
setu manggabolong.
Terdapat 2 tujuan utama :
1.
Melestarikan
dan mengembangkan budaya betawi
Seperti
fisik yaitu rumah adat betawi dan non fisik yaitu prosesi adat karena dua
faktor ini saling berkesinambungan.
2.
Meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar,karena dengan afdanya tempat wisata Setu
Babakan membuat, masyarakat yang tinggal disekitarnya mendapat keuntungan
dengan cara menjual hasil karya pembuatn ondel-ondel,makanan khas dan potensi
lain yang bisa meeenguntungkan.
Ada
beberapa fungsi dari didirikanya Setu babakan, seperti :
1.
Sarana
pemukiman
2.
Sarana
ibadah
3.
Sarana
informasi
4.
Sarana
pelestarian dan perkembangan
5.
Sarana
penelitian
6.
Sarana
pariwisata
Adapun
3 potensi wisata yang akan dikembangkan di Setu Babakan :
1.
Wisata
budaya (agenda festival budaya seperti ulang tahun Jakarta dan pekan Desember
bias adilakukan page;aran, pameran dan lomba-lomba)
2.
Wisata
air (adanya perahu-perahu yang bisadigunakana oleh pengunjung)
3.
Wisata
Agro (penanaman tanaman khas betawi)
2.2
Pembuatan
Kembang Goyang
Kembang goyang merupakan makanan khas
betawi. Pembuatan kembang goyang akan dipraktekkan dan diajarkan oleh Mpok
Yuyun. Berikut penjelasannya.
Bahan-bahan yang
diperlukan :
1.
Gula
pasir
2.
Telur
3.
Mentega
4.
Garam
5.
Santan
Kelapa
6.
Tepung
terigu
7.
Tepung
beras
8.
Air
putih
9.
Minyak
goreng
10.
Alat-alat
Cara
pembuatan :
1.
Campurkan
telur dan gula pasir kemudian kocok bersamaan sampai mengembang.
2.
Tambahkan
mentega, garam,tepung terigu,tepung beras,santan,dan air putih ke dalam mangkuk
yang sudah berisi kocokan telur dan gula pasir yang sudah mengembang.Lalu kocok
sampai semua bahan tercampur dengan rata.Sebelum kita mulai
menggoreng,sebaiknya kita melihat adonan sudah rata atau belum dan kekentalannya sudah pas atau belum.
3.
Kemudian
panaskan minyak goreng dalam wajan. Dan janganlupa panaskan cetakan denganmerendam
cetakan dalam minyak panas.
4.
Angkat
cetakan yang sudah panas lalu celupkan ke dalam adonan.
5.
Celupkan
cetakan yang sudah terselimuti oleh adonan ke dalam minyak goreng dan segera
goyangkan cetakan agar adonan lepas. Goreng hingga berwarna kuning keemasan,
lalu angkat.
6.
Letakkan
kembang goyang yang sudah ditiriskan ke dalam toples.
2.3
Pembuatan
batik
Observasi
dilanjutkan dengan mengunjungi tempat pembuatan batik yang dominan dengan unsur
betawi yaitu motif ondel-ondel.
Bahan-bahan
yang diperlukan :
1.
Kain
mori 20x20 cm
2.
Canting
3.
Lilin/malam
4.
Wajan
5.
Kompor
kecil
Cara
pembuatan :
@
pertama kami mengunjungi pembuatan batik tulisyang sedang dikerjakan oleh
pengrajin batik. Dalam membuat batik
tulis memerlukan kesabaran dan ketelitian yang tinggi agar memperoleh hasil
yang bagus dan rapi. Diperlukan alat seperti pensil,penggaris, kain, lampu yang
diletakkan di bawah meja.
@kedua
kami melihat pembuatan alat batik Cap. Pembuatan alat ini dilakukan dengan tangan
dengan cara dibentuk satu persatu sesuai dengan motif yang ditentukan.Sesudah
dibentuk belum bisa langsung Diguankan untuk batik cap, melainkanharus melalui
proses pembakaran.
@
ketiga kami diajak ke tempat pencantingan, di tempat ini kami diajarkan cara menggunakan
canting, cara membatik dengan canting.
Di tempat pembuatan batik ini terdapat
Galery untuk menyimpan hasil-hasil batik karya pengeajin. Apabila ada
pengunjung datang akan diarahkan ke Galery agar pengunjung dapat melihat hasil
batik khas betawi.
2.4
Pembuatan
miniatur ondel-ondel
Ondel-ondel
merupakan ciri khas dari betawi yang sangat terkenal. Di tempat ini kami
diajarkan cara membuat miniatur ondel-ondel.
Bahan-bahann
yang diperlukan :
1.
Kok
bekas
2.
Kain
warna-warni dipotong sesuai ukuran
3.
Pernak-pernik
4.
Lem
5.
Stick
es krim
BAB III
Penutup
3.1
Kesimpulan
Pelajaran yang saya
dapatkan dari kunjungan ke perkampungan budaya betawi setu babakan adalah ilmu
yang bermanfaat tentang pembuatan kembang goyang, batik dan ondel-ondel. Setu Babakan
merupakan cagar budaya betawi yang dilestarikan oleh orang-orang betawi dan
masyarakat. Observasi yang dilakukan sangat memberikan edukasi kepada
mahasiswa.
3.2
Kesan
dan Saran
Perkampungan budaya betawi setu
babakan sangat mengesankan karena mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan
tentang budaya betawi.
Saran untuk pengelolaan Setu Babakan
agar menambah sarana dan prasarana agar pengunjung lebih nyaman berada di
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
LAMPIRAN
1. KEMBANG GOYANG
2. BATIK
3. Miniatur ONDEL-ONDEL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar