Sabtu, 26 Desember 2015

Khalimatus Sa'diyah 1815154590




LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN OBSERVASI




Dosen Pengampu      :
Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd.
Disusun oleh  :
Khalimatus Sa’diyah
(1815154590)
Kelas : B PGSD 2015

Laporan Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
Tahun 2015
KATA PENGANTAR

          Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta kekuatan usaha untuk dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan. Laporan ini ditulis guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS di Fakultas Ilmu pendidikan Negeri Jakarta. Dalam penyusunan laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan, arahan, dan bimbingan dari beberapa pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd. selaku Pembimbing Konsep Dasar IPS, Bang Djahrudin selaku selaku kasubag Perkampungan Betawi Setu Babakan, Bang Roni selaku Pengarah selama kami berada di sana, Pihak panitia yang telah bekerja keras sehingga dapat terlaksana kunjungan.
          Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan , baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan di masa mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.




                                                                                              Jakarta,    Desember 2015



Penyusun

DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH................................................................................ 1
1.2 TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN............................................................................ 1
1.3 MANFAAT PEMBUATAN LAPORAN........................................................................ 2
1.4 PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI, SETU BABAKAN................ 3
2.2 KEGIATAN..................................................................................................................... 5
2.2.1 PERJALANAN................................................................................................................ 5
2.2.2 PEMBUKAAN................................................................................................................. 6
2.2.3 PEMBUATAN KEMBANG GOYANG......................................................................... 7
2.2.4 PEMBUATAN BATIK.................................................................................................... 9
2.2.5 PEMBUATAN SOUVENIR ONDEL-ONDEL............................................................. 12

BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................ 14
3.2 SARAN............................................................................................................................. 14







BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

          Jakarta sebagai Ibukota Negara dan juga merupakan pusat pemerintahan yang padat penduduknya, menjadikan Jakarta kota Megapolitan. Masuknya budaya asing membuat kebudayaan betawi tidak sanggup untuk bersaing dengan kebudayaan asing. Pesatnya laju pembangunan kota Jakarta membuat keberadaan kampung-kampung Betawi mulai tergusur, dan pada aslinya suku asli Jakarta ini pun mulai berangsur-angsur pindah ke pinggiran Kota Jakarta.
          Suku betawi merupakan suku asli Jakarta yang diyakini merupakan keturunan dari berbagai suku bangsa. Kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai kawasan perkampungan Budaya Betawi. Keberadaan Budaya Betawi pada saat ini dirasakan mengalami kemunduran, mengingat semakin banyaknya orang yang pindah ke pinggiran Kota Jakarta. Hal ini menyebabkan Budaya Betawi jika tidak dijaga dan dilestarikan akan terlupakan dan hilang begitu saja, Oleh karena itu kita melakuan observasi budaya Betawi Budaya Betawi di Perkampungan Budaya Betawi tepatnya di Setu Babakan , agar mahasiswa dapat mengenal dan mencintai budayanya sendiri, serta menambah pengetahuan mahasiswa mengenai budaya Betawi.

1.2  TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN
          Adapun tujuan pembuatan dari laporan ini, yaitu :
1.   Untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar IPS.
2.   Untuk dokumentasi kegiatan observasi bagi penulis.


1
1.3  MANFAAT PEMBUATAN LAPORAN
          Adapun manfaat pembuatan dari laporan ini, yaitu :
1. Memperkenalkan kepada mahasiswa mengenai berbagai macam budaya Betawi.
2. Memperluas dan menambah pengetahuan sekaligus menambah pengalaman mengenai budaya Betawi.
3. Sebagai referensi bagi pembaca maupun peneliti berikutnya
4. mengetahui bagaimana cara dan sikap untuk menjaga dan melestarikannya.

1.4  PELAKSANAAN KEGIATAN

Tempat                        : Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Srengseng, Jakarta Selatan
          Hari/Tanggal               : Kamis, 17 Desember 2015
          Waktu                         : 09.00 s.d 14.00
          Peserta                         : 42 Mahasiswa kelas B PGSD 2015













2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI, SETU BABAKAN





          Kawasan Perkampungan Betawi terletak di Jl. Moch. Kahfi II Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Administrasi Jakarta Selatan. Setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar dimana airnya berasal dari sungai Ciliwung dengan kedalaman 1-5 m. Saat ini danau tersebut digunakan sebagai tempat wisata alternative bagi warga dan para pengunjung. Mayoritas penduduk di Setu Babakan ini adalah Betawi.
         
3
Perkampungan Budaya Betawi ini memiliki potensi lingkungan alam yang asri, yang sulit dijumpai di tengah hiruk-pikuknya kota Jakarta. Ada dua Setu alam yang ada disini, Yaitu Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong. Tempat ini berfungsi sebagai objek wisata yang paling lengkap dan menarikserta menjadi pilihan bagi wisatawanbaik local maupun mancanegara.
          Setu Babakan merupakan kawasan Cagar Budaya Batawi yang sebenarnya merupakan obyek yang terbilang baru. Peresmianya bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke-474, yakni pada tahun 2004. Penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996, sebelum itu, Pemerintah DKI Jakarta juga pernah berencana menetapkan kawasan Condet, Jakarta Timur, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi, namun batal dilakukan. Melalui SK Gubernur No. 9Tahun 2000 dipilih Perkampungan Setu Babakan sebagai Kawasan Cagar Budaya Betawi.
          Pada tahun 2004, Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. Perkampungan Setu Babakan merupakansalah satu obyek yang di pilih Pacific Asia Travel Association (PATA) di Jakarta pada Oktober 2002. Kawasan Perkampungan Betawi memiliki potensi bukan hanya sebagai daerah Cagar Budaya, namun juga memiliki potensi lain yaitu pariwisata, baik wisata budaya, wisata air, dan wisata agro. Wisata budaya diantaranya seperti pementasan keseian tari betawi, lenong, gambang kromong, gambus, nasyid, dan lain-lain. Wisata air yang dapat di nikmati saat ini adalahsepeda air, olahraga kano, dan memancing. Dan wisata agro untuk ini untuk usaha pertanian.
         





4
Tempat ini memiliki 6 fungsi berdasarkan perda No. 5 tahun 2003, yaitu :
1.      Sebagai sarana ibadah.
  2. Sarana Permukiman.
  3. Sarana Informasi.
  4. Sarana pelestarian dan pengembangan
   5. Sarana penelitian
   6. Sarana wisata.


            Juga memiliki 2 tujuan, yaitu :
1. Mengangkat harkat dan martabat masyarakat betawi.
2. Mengangkat perekonomian masyarakat yang tinggal di kawasan perkampungan Budaya Betawi.

2.2. KEGIATAN
            2.2.1. PERJALANAN

            Kamis, 17 Desember 2015 pada pukul 07.00 WIB sebagian mahasiswa kelas B PGSD 2015 berkumpul didepan Gedung Deksinapati UNJ untuk persiapan berangkat menuju Setu Babakan. Setelah semuanya lengkap, dan bus pun sudah siap, salah satu orang melakukan proses pengabsenan sebelum masuk kedalam bus. Kami berangkat pukul 07.30 WIB, Sedangkan mahasiswa yang menuju lokasi dengan motorpun juga sudah berangkat sejak awal. Meskipun cuaca sedang gerimis, perjalananya pun lancar.
            Pada pukul 08.45 WIB bus tiba di tempat, sedikit lama karena ketika di Stasiun Universitas Pancasila, Kami menjemput teman untuk naik bus juga.

5
Kegiatan dimulai di Setu Babakan Satu-persatu. Dan pada pukul 14.00, kami bersiap untuk kembali ke UNJ. Sekitar pukul 15.00 kami tiba di UNJ.




            2.2.2. PEMBUKAAN

            Kegiatan yang pertama di lakukan ketika kami tiba di Setu Babakan adalah Pembukaan, pemberian sambutan oleh kedua belah pihak. Pihak UNJ diwakili oleh dosen mata kuliah Konsep Dasar IPS Bapak Ajat Sudrajat, M.Pd, beliau mengatakan bahwa kami sebagai mahasiswa harus mampu menjaga dan melestarikan budaya Betawi yang ada, dan setelah melakukan observasi ini diharapkan agar membuat laporan kegiatanya. Beliau tidak bisa menemani kami sampai tuntas, karena ada kegiatan diluar. Dan sambutan kedua dari Kasubag Setu Babakan, yaitu Bang Djahrudin, Beliau mengatakan selamat datang dan terimakasih atas kedatangan teman semua melalui program ini.


           
6
Setelah sambutan,selanjutnya adalah pemberian plakat, ini dilakukan untuk menjalin tali silaturahmi dan juga sebagai kenang-kenangan. Plakat diberikan kepada pihak Kasubag Setu Babakan, Bang Djahrudin dari Bapak Ajat Sudrajat, M.Pd.



            2.2.3 PEMBUATAN KEMBANG GOYANG


7
            Pembuatan Kembang Goyang ini dijelaskan secara mendetail oleh Mpo Yuyun, Kembang Goyang adalah salah satu kue tradisional khas Betawi. Nama Kembang Goyang berasal dari bentuknya yang menyerupai kelopak bunga/kembang dan proses pembuatanya digoyang-goyangkan hingga adonan terlepas dari cetakan

Ø  Berikut bahan, alat, dan cara membuatnya:
-          Bahan dan Alat yang diperlukan :


1. Tepung terigu                                            10. Penggorengan
2. Tepung beras                                             11. Cetakan khusus kembang goyang
3. Telur                                                          12. Wadah untuk mencampur adonan
4. Gula pasir                                                  13. Alat pengkocok adonan
5. Garam                                                       14. Alat pengiris kembang goyang
6. Mentega                                                    15. Kompor
7. Air putih
8. Santan KARA ukuran 125 mi.
9. Minyak goreng




8
Ø  Cara pembuatan :
1.Memasukkan gula pasir, telur, mentega, dan garam. Mengaduk dan mengocok sampai gulanya tercampur. Lalu memasukkan santan kelapa KARA, tepung terigu, tepung beras, dan air. Kemudian mengaduk adonan tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair.
2. Memadukkan minyak goring kedalam wajan, menunggu sampai panas , lalu memasukkan cetakan kedalam adonan sampai rata, di usahakan cetakan tidak tenggelam penuh dalam adonan.
3. Segera mengangkat cetakan dan memasukkan kedalam wajan penggorengan, lalu menggoyang-goyangkan agar adonanya terlepas dari cetakan, perlahan-lahan mengangkat cetakan, maka kembang goyang akan terlepas dari cetakan.
4. kalau sudah berwarna coklat keemasan, segera angkat dan tiriskan. Mengulangi hal yang sama sampai adonan habis.

          2.2.4 PEMBUATAN BATIK

          Betawi sendiri memiliki motif batik yang sangat khas sesuai dengan kebudayaan Betawi, antara lain Ondel-ondel, Batik Betawi ini mempunyai 2 jenis , batik tulis dan batik cetak. Pewarnaan Batik Betawi juga menggunakan pewarna alamiseperti kayu secang, tetapi ada juga yang menggunakan pewarna sintetis.
Ø  Bahan dan alat membuat Batik :
1. Kain mori
2. Canting (untuk batik tulis)
3. Cetakan batik (untuk batik cetak)
4. Lilin/Malam (pemberi motif)
5. Wajan
6. Kompor
9
-          Cara membuat :
a. Pembuatan Batik cetak
          1. Pembuatan sketsa


          2. Pembuatan cetakan batik.






10
3.      Mencetak batik.

          4. Membatik.


b. Pembuatan Batik Tulis
11
          2.2.5    PEMBUATAN SOUVENIR ONDEL-ONDEL





          Ondel-ondel merupakan maskot dari Betawi. Kali ini kami membuat ondel-ondel yang lebih kecil dari umumnya. Karena ukuranya yang mini, banyak orang-orang yang meminta untuk dibuatkannya. Souvenir ondel-ondel inibiasanya dipesan untuk pesta pernikahan. Begitu unik dan kreatif.

Ø  Bahan dan alat membuat ondel-ondel :
1. Shuttle cock
2. Kain flannel yang sudah tak terpakai dibentuk sedemikian rupa.
3. Spidol berwarna.
4. Pernak pernik.
5. Lem.
6. Stik es krim.


12
Ø  Cara Membuat :
1. Menyiapkan semua alat dan bahan.
2. Melilitkan kain flannel mengelilingi hingga menutupi kain shuttle cock. Lalu memberinya lem menggunakan stik es krim.
3. Memberikan pernak pernik sebagai hiasan ondel-ondel.
4. Kemudian menggambar alis dan mulut dengan menggunakan spidol berwarna pada wajah ondel-ondel.













13
BAB III
PENUTUP

3.1.  KESIMPULAN.
          Kegiatan Observasi Budaya ini sangat bermanfaat bagi saya, untuk mengetahui dan mengenal kebudayaan Betawi. Setu Babakan ini memiliki 3 wisata, yaitu : wisata budaya, wisata air, dan wisata argo. Perkampungan Budaya ini sangat berperan penting dalam melestarikan kebudayaan Betawi yang hampir dilupakan oleh masyarakat akibat adanya globalisasi dan modernisasi. Kegiatan ini sudah sangat cukup untuk menambah wawasan kami, khususnya saya agar bisa menjaga dan mencintai budaya sendiri.

3.2. SARAN
          Saya berharap, kita sebagai penerus bangsa memiliki rasa peduli yang lebih besar terhadap budaya negri. Dan untuk pihak pengelola Kampung Budaya Betawi supaya lebih kiat lagi mencari cara untuk memperkenalkan kebudayaan Betawi di daerah Situ Babakan, misalnya memperbanyak fasilitas dan melakukan promosi, agar banyak wisatawan baik wisatawan local maupun mancanegara yang datang.











14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar