Sabtu, 26 Desember 2015

LAILA QODRIYAH 1815151146



OBSERVASI BUDAYA BETAWI
Di Setu Babakan

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas akhir Konsep Dasar IPS SD

Dosen Pengampu
Dr. Ajat Sudrajat, M. Pd








Di susun oleh :
Laila Qodriyah
1815151146

Pendidikan  Guru  Sekolah  Dasar
Fakultas  Ilmu  Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
Tahun  2015

Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan kasih sayangnya laporan observasi tentang “Perkampungan Budaya Setu Babakan” dapat diselesaikan tepat dengan waktunya. Dibuatnya laporan ini untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Konsep Dasar Ips. Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan laporan ini:
1.      Bpk. Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd sebagai dosen pengampu
2.      Bpk. Kasubag Setu Babakan Jaharudin
3.      Bpk Sahroni pembimping dan pengarah penulis di Setu Babakan
Penulis berharap laporan observasi ini dapat dinilai dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pembaca. Penulis juga memohon maaf jika dalam penulisan terdapat kesalahan yang tidak disengaja.



Jakarta, 19 Desember 2015



Penulis












Bab I
Pendahuluan
a.      Latar Belakang
Kampung Budaya Betawi terletak di jalan, Moch Kahfi II , Setu Babakan Kel srengseng Sawah kec Jagakarsa , Jakarta Selatan. Budaya betawi yang saat ini ada di sekitar kita sedikit demi sedikit mulai pudar hal tersebut dikarenakan arus Globalisasi. Pemuda-pemudi saat ini lebih bangga untuk menggunakan budaya-budaya asing yang tanpa mereka sadari berdampak buruk dengan budaya sendiri. Khusunya untuk Ibu Kota Indonesia, yaitu Dki Jakarta yang menjadi poros untuk perkembangan ekonomi di Indonesia. banyak masyarakat dari luar jakarta yang datang berbondong-bondong untuk mencari pekerjaan. Masyarakat tersebut datang ke jakarta tentu dengan budaya masing-masing. Hal tersebutlah yang makin membuat budaya jakrta makin tergeserkan.  Jakarta identik dengan etnis betawi yang pada aslinya etnis betawi tersebut tersebar pada daera JABODETABEK. Dengan di bangunnya kampung budaya betawi Ini Di setu babakan di harapkan generasi-generasi yang akan datang dapat melestarikan budaya tersebut.

b.      Sasaran Observasi dan Waktu Pelaksanaan
1.      Tempat Observasi             : perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
2.      Alamat                              : Jl. Moch Kahfi II Setu Babakan, Kel Srengseng sawah
3.      Waktu Pelaksanamaa        : kamis – 17 Desember – 2015
4.      Pukul                                 : 09.00 – 12.00

5.      Sasaran Observasi             : - cara pembuatan kue tradisional kue kembang goyang
-          Mekanisme pembuatan batik
-          Membuat ondel-ondel miniatur
c.       Tujuan penulisan
1.      Untuk memenuhi nilai Tugas Akhir mata Kuliah Konsep Dasar Ips
2.      Mengetahui perkembangan betawi dan perkembangan Setu Babakan dari tahun ketahun

d.      Manfaat Observasi
Observasi ini sangat bermanfaat untuk penulis, karena penulis jadi lebih tau tentang perkembangan budaya betawi , dan penulis juga lebih cinta dan kagum dengan budaya yang di miliki Indonesia terutama Budaya Betawi


















Bab II
Pembahasan
A.    Sejarah Setu Babakan
Perkampungan budaya betawi Setu babakan adalah perkampungan
Budaya betawi yang terletak di kawasan Jakarta Selatan dengan komonitas yang ditumbuh kembangkan oleh budaya yang meliputi gagasan dan karya baik fisik maupun non fisik, yaitu adat istiadat, faktor sastra mapun kuliner, pakaian serta arsitektur yang kebetawian.
            Setu babakan adalah kawasanan hunian yang memiliki nuansa yang masih kuat dan murni dari sisi budayanya. Perkampungan setu babakan adalah sebuah kawasan  pedesaan yang lingkungan alammnya dan budayanya masih terjaga secara baik. Wisatawan yang datang kekawasaan ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan menambah susasana sejuk dan tenang ketika kita memasukinya di kanan dan kiri jalan.
            Dalam sejarahnya penetepan setu babakan untuk menjadi cagar budaya betawi sudah di tetapkan sejak tahun 1996. Pada awalnya pemerintah telah menunjuk lima daerah untuk dijadikan kawasan cagar budaya betawi Settu Babakan. Kelima daerah tersebut adalah jakarta pusat, jakarta timur, jakarta barat, jakarta utara, dan terakhir jakarta selatan. Dari kelima daerah tersebut terpilihlah jakrta selatan untuk pembangunan cagar buday betawi tepatnya di Setu Babakan Kelurahan Jagakarsa. Dipilihnya jakarta selatan ini karena ada beberapa faktor yaitu dilihat dari tradisi sosial masayarakatnya dan kondisi alamnya. Masyarakat yang berada di kawasan ini mayoritas adalah masyarakat Betawi 60% masyarakat betawi dan 40% masyarakat yang berasal dari luar betawi. Selain itu dilihat juga kulturu budayanya yang masih sangat terjaga keasliannya.
            Perkembangan setu babakan sudah direncanakan pada tahun 1996, sebelum itu pemerintah Dki Jakarta sudah membangun cagar budaya di Condet Jakarta Timur. Karena perkembangan zaman area ini digusur untuk pembangunan perumahan karena jumlah penduduk yang semakin tahun semakin membludak. Melalui SK  Gubernur No 9 tahun 2000 dipilihlah perkampungan budaya betawi setu babakan di tetapkan sebagi cagar budaya betawi. Sejak penetapan tersebut pemerintah dan masyarakat mulai membangun kawasan cagar budaya tersebut. Setu babakan di bangun pertengahan bulan oktober tahun 2000 awalnya setu babakan ini hanya mempunyai luas 160 hektar. Setelah persiapannya semuanya cukup setubabakan diresmikan oleh Gubernur Dki Jakarta Saat Itu yaitu Sutiyoso, sebagai kawasan perkampungan betawi. Jauh sebelum itu setu babakn ini juga pernah dipilih pacifik asia Trauet Association (PATA) sebagai tempat kunjungan wisata, bagi peserta konferensi PATA di jakarta. Tujuan pemerintah membangun setu babakan adalah:
1.      Melestariakn budaya , adat fisik maupun non fisik yang ada di betawi.
2.      Meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di sekitar setu babakan.
Fungsi setu babakan :
1.      Sarana permukiman
2.      Sarana ibadah
3.      Sarana penelitian
4.      Sarana pelestarian
5.      Sarana informasi

B.     Potensi wisata di Setu Babakan
1.      Wisata Budaya
 Wisata budaya adalah suatau kegiatan sebagai upaya menumbuhkan kembali nilai-nilai tradisional yang dikemas sehingga layak tampil, layak tonton dan berisi nilai jual. Wisata budaya yang dapat dinikmati langsung adalah,
a.          Pergelaran Seni musik, tari, dan teater tradisional di arena teater terbuka
b.       Pelatihan Seni tari, musik, dan teater tradisional bagi anak-anak dan remaja.
Atraksi wisata di Perkampungan Budaya Betawi dari prosesi budayanya ( Upacara pernikahan, sunatan, qatham qur’an, aqiqah, nujuh bulanan, injak tanah, ngaderes , dll ) dan latihan silat betawi setiap malam jum’at. Hasil industri rumah tanggga seperti :  Souvenir, bir pletok, kerak telor, dodol, geplak , kembang goyang, rengginang , dll.  Aktifitas tradisional masyarakat betawi seperti : Bercocok tanam, menjala, memancing ikan, budidaya ikan, dsb
2.      Wisata air
         Wisata air adalah upaya meningkatkan daya tarik wisata dari aspek olahraga air yang mampu menarik wisatawan. Dua buah setu yang dimiliki oleh Perkampungan Budaya Betawi yaitu : Setu babakan dan setu mangga bolong telah menjadikan Perkampungan Budaya Betawi Sebagai tempat wisata yang paling menarik dan menjanjikan.
3.       Wisata Agro
Wisata Agro adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai obyek wisata dengan tujuan rekreasi , keperluan ilmu pengetahuan, memperkaya pengalaman dan memberikan peluang usaha di bidang pertanian. Yang menjadi daya tarik dan keunikan wisata agro adalah lokasi pertanian berada di pekarangan dan di halaman rumah penduduk.
Agenda kegiatan di setu babakan
1.      Setiap setahun sekali diadakan perkenalan ritual budaya betawi, seperti ritual pernikahan, ritual sunatan, khatam quran , nuju bulanan , lomba masak dll.
2.      Setiap seminggu sekali diadakan pagelaran pertunjukan seni seperti seni tari, seni lenong , seni arsitektur



 C. Proses Observasi Budaya Setu Babakan
                Pada kesempatan kali ini mahasiswa kelas B PGSD 2015 diberi kesempatan untuk mengunjungi perkampungan betawi disetu babakan untuk mengenal dan menambah wawasan tentang kebudaya betawi serta mengetahui segala aspeknya.
1.       Membuat Kembang Goyang
Sesuai dengan namanya kue kembang goyang dibentuk menyerupai bunga atau kembang yang sedang mekar. Kembang goyang sendiri adalah nama jenis perhiasan yang dipasangkan dirambut atau sanggul konde dan dapat bergerak-gerak dan bergoyang karena memiliki pegas yang digunakan penganting-pengantin. Kue kembang goyang menjadi suguhan khas masyarakat betawi dan biasanya disajikan pada saat hari raya idul fitri dan acara-acara hajatan. Kue kembang goyang juga menjadi kue tradiosional nusantara untuk menjamu tamu yang melakukan silaturahmi karena memiliki rasa renyah dan gurih. Dinamakan kembang goyang karena dalam proses pembuatannya menggunakan cetakan yang berbentuk bunga atau kembang, lalu ketika digoreng harus digoyang-goyang agar adonan terlepas dari cetakan.
Bahan-bahan yang digunakan membuat kembang goyang :
a.       Tepung beras
b.      Santan cair
c.       Telur ayam
d.      Gula halus
c.       Minyak goring
d.      Garam
e.      Tepung sagu
f.        Mentega
g.       Air putih
h.      Wijen putih
i.         Wajan
j.        Kompor
k.       Cetakan
l.         Toples
Cara membuat kembang goyang :
a.       Kocok telur ayam dan gula halus dengan menggunakan mixer sampai mengembang
b.      Masukkan tepung beras dan tepung sagu sedikit demi sedikit sambil diaduk rata
c.       Tambahkan garam dan wijen lalu tuang santan kedalamnya sambil terus dikocok hingga adonan licin
d.      Panaskan minyak dalam jumlah banyak diatas api sedang
e.      Celupkan cetakan kedalam adonan kue kembang goyang lalu goreng dengan cara menggoyang-goyangkan cetakan sampai adonan terlepas
f.        Tunggu hingga adonan berwarna kuning kecoklatan dan matang, angkat tiriskan
2. Membuat Batik Betawi
                Batik betawi yang kita kenal batik yang berasal dari wilayah Jakarta, batik betawi dimulai pada era VOC  pernah berkembang usaha batik namun pada saar itu para pengusaha dan pengrajin nya berasal dari kota pekalongan dan solo, maka dapat dikatakan bahwa dahulu orang betawi tidak melakukan kegiatan membatik seperti wilayah lainnya. Asal usul batik betawi berasal dari asimilasi masyarakat jawa dari daerah pesisir dengan masyarakat betawi yang menyatu.
Alat pembuatan batik :
a)      Canting
b)      Lilin/malam
c)       Wajan
d)      Kompor
e)      Kain mori
f)       Celemek
3.Membuat kerajinan Ondel-Ondel
Kerajinan khas betawi belum banyak dikenal dikarenakan kebanyakan lokasi kerajinan betawi tenggelam oleh gedung-gedung pencakar langit dijakarta, namun sesungguhnya kerajinan betawi dapat dijumpai diwilayah Jakarta yaitu setu babakan. Banyak masyarakat yang membuat kerajinan ondel-ondel, miniature abang-none  Jakarta, miniature arsitektur khas betawi, menariknya salah satu kerajinan seperti ondel-ondel banyak diperjual belikan dikawasan setu babakan, pada kesempetan kali ini mahasiswa PGSD 2015 kelas B  mendapat kesempatan membuat miniatur ondel-ondel. Bahan bahan dan alat yang digunakan dalam ondel-ondel cukup mudah didapat dan bahkan bisa mempergunakan bahan bekas.
Bahan pembuatan ondel-ondel diantaranya:
a.       Shuttlecock bekas
b.      Kain-kain perca
c.       Kembang kelapa mini
d.      Mata imitasi
e.      Lem
f.        Spidol
g.       Gunting
h.      Selendang kertas

   Hasil akhir pembuatan ondel ondel
Kerajinan ondel-ondel tersebut dijadikan mata pencaharian bagi masyarakat sekitar kawasan setu babakan dan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup banyak, maka dari itu mahsiswa PGSD kelas B 2015  diberi kesempatan untuk membuat kerajinan ondel-ondel dan mendapatkan banyak ilmu serta menggali kreatifitas bagi yang membuatnya. 
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas oleh penulis tentang kebudayaan betawi dan hasil observasi perkampungan budaya betawi disetubabakan maka kesimpulannya adalah budaya betawi adalah sebuah suku yang memiliki banyak budaya yang dapat didigali tanpa aka nada habisnya. Dan suku betawi juga masih mempunyai cagar betawi yang masih terpelihara sampai sekarang yaitu setu babakan yang masih kental struktur dan budaya betawi didalam masyarakatnya. Setu babakan adalah sarana untuk mengenal dan mempelajari budaya betawi yang harus terus dipertahankan karena budaya adalah warisan nenek moyang.
B. Saran
Keanekaragaman budaya Indonesia terus bisa terjaga kelestariannya seni dan budayanya. Upaya pelestarian tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi perlu didukung oleh masyarakat itu sendiri, generasi muda juga harus diperkenalkan oleh budaya-budaya betawi agar kelak bisa menjaga kelestariannya. Agar tidak punah dan terkikis oleh zaman dan budaya asing yang masuk bertub-tubi kenegara kita Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar