Minggu, 27 Desember 2015

HANA ADILLAH 1815150993 LAPORAN OBSERVASI KONSEP DASAR IPS KELAS B PGSD


Laporan Kunjungan Observasi


Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas 1 Konsep Dasar IPS Sekolah Dasar

Dosen Pengumpu
Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd








Disusun Oleh:
Hana Adillah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
Tahun 2015

 


KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat, nikmat serta karunia-Nya, penulisan makalah mengenai laporan hasil kunjungan etnik budaya betawi di daerah Setu Babakan, Jakarta Selatan dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah dan memberi wawasan serta pengetahuan tentang etnik budaya betawi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah ikut mendukung dan membatu dalam kunjungan kami Kelas B PGSD 2015 ke daerah Setu Babakan sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktu yang ditentukan. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Karena kami sadar bahwa kesalahan datangnya dari diri kita sendiri dan yang benar hanya dari Allah SWT.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi diri penulis sendiri dan untuk para pembaca. Penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki setiap kekurangan dari makalah ini.


Jakarta, 28 Desember 2015



Penulis







  1. Latar Belakang
Kunjungan mahasiswa ke Setu Bbakan ini bermaksud mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan betawi di Perkampungan Budaya Betawi melalui mata kuliah Konsep Dasar IPS. Pada era globalisasi yang sangat mempengaruhi lunturnya unsur budaya masyarakat betawi menjadikan mahasiswa melaksanakan kunjungan ini dalam rangka memperkenalkan budaya betawi serta melestarikan budaya betawi.
  1. Tujuan Kunjungan
Tujuan dalam kunjungan ke Perkampungan Budaya Betawi ini diantaranya :
  1. Memperkenalkan budaya betawi kepada mahasiswa
  2. Memberikan informasi bahwa budaya betawi tidak hilang di zaman era globalisasi dan teknologi
  3. Menginformasikan cara melestarikan budaya betawi
  4. Memperluas pengetahuan serta wawasan mengenai budaya betawi kepada mahasiswa
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS sebagai dokumentasi dari kunjungan ke Perkampungan Budaya Betawi yang berada di daerah Setu Babakan, Jakarta Selatan.
Manfaat dengan adanya kegiatan kunjungan ke Setu Babakan ini diharapkan mahasiswa lebih mengetahui keanekaragaman kebudayaan penduduk asli betawi. Sehingga kebudayaan Indonesia tetap terlestarikan dan tidak mudah hilang.












1.    Kebudayaan Betawi Setu Babakan
Perkembangan budaya betawi merupakan aspek elestarian budaya yang terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan, dengan luas sekitar 289 hektar, luas danau pun sekitar 32 hektar, dari sungan Ciliwung. Adapun fungsi utama Setu Babakan itu sendiri sebagai pusaat Perkampungan Budaya Betawi.
Tujuan Setu Babakan itu sendiri, yaitu:
1.      Meningkatkan perekonomian masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut
2.      Mengangkat harkat dan martabat masyarakat(melestarikan dan mengembangkan budaya betwi secara keseluruhan.
Aktivitas keseharian maasyarakat betawi, yaitu:
1.      Latihan pukul(pecak silat)
2.      Ngarak pengantin sunat
3.      Injek tanah, dan lainnya.
Setu Babakan adalah kawasan Perkampungan yang ditetapkan pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya betawi. Awalnya, Setu Babakan adalah Perkampungan masyarakat biasa yang kemudiaan Setu Babakan dijadikan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Adapun peresmian Cagar Budaya Budaya yakni dilakukan pada tahun 2001, bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke-474. Perkampungan Budaya Betawi memiliki potensi lingkungan alam yang asri dan sangat menarik yang sulit dijumpai ditengah Kota Jakarta.
Penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya telah direncanakan 1996. Awalnya pemerintah DKI Jakarta berencana menetapkan kawasan Condet, Jakarta Timur sebagai kawasan budaya betawi. Karena selalu mengalami kelunturan budaya dengan seiringnya waktu berjalan akhirnya kawasan tersebut gagal untuk dijadikan daerah budaya betawi. Setelah kegagalan tersebut pemerintah DKI Jakarta kawasan baru yang direncanakan melaui SK Gubernur No.9 tahun 2000 maka dipilihlah Perkampungan Setu Babakan. Sejak ditetapkannya, masyarakat mulai berusaha merintis dan mengembangkan kawasan tersebut sebagai Cagar Budaya. Diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Sutigoso sebagai Cgar kebudayaan Betawi. Perkampungan Betawi tersebut merupakan objek yang dipilih PATA sebagai tempai kunjungan konverensi PATA pada tahun 2000.

2.    Proses Observasi Budaya
Kunjungan ke Setu Babakan ini dengan tujuan untuk lebih mengenal budaya asli betawi sehingga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya yang dimiliki Indonesia. Dalam kunjungan kami mahasiswa UNJ 2015 diberikan kesempatan mengenal beberapa ragam khas betawi, diantaranya :
a.       Mebuat kembang goyang
      Dinamakan kembang goyang sebab berasal dari asal kata dari kata yaitu “kembang” karena bentuknya yang mirip dengan kembang dan kata “goyang” karena pembuatannya dengan digoyang-goyangkan. Pembuatannya yang sangat menarik serta cukup mudah ketika dicoba sehingga membuat kami tambah semangat. Jajanan kembang goyang ini sangat populer dikalangan masyarakat.
 
      Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pebuatan kembang goyang, yaitu:
1)      Telur
2)      Mentega
3)      Gula pasir
4)      Garam
5)      Tepung terigu
6)      Santan kelapa
7)      Air putih
8)      Minyak goreng
b.      Membuat kerajinan batik betawi
      Batik betawi biasanya ditandai dengan corak atau motif kembang dan ondel-ondel. Pada kesempatan membuat batik betawi yang dilakukan ini pada tempat terbuka. Dalam pembuatan batik dengan menaruh kain yang sudah terpola kesebelah tangan kiri kemudian agak dimiringkan lalu ikutilah pola dengan menggunakan canting yang telah terisi cairan malam.
c.       Membuat miniatur ondel-ondel
      Miniatur ondel-ondel yang terlihat mini menjadikan ondel-ondel lucu saat dilihat dan biasanya dijadikan sebagai sofenir. Bahan miniatur ondel-ondel ini dari kock yang kemudian dilapisi bebagai macam kain yang sudah terpola.

      Miniatur ondel-ondel yang lucu dan menarik sehingga menjadikan kami bersemangat untuk mencoba membuatnya.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Setu Babakan betawi merupakan kawasan yang sudah ditetapkan pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian budaya betawi. Dipilih perkampungan Setu Babakan melalui SK Gubernur No.9 tahun 2000. Sejak saat itu masyarakat pemukiman mulai berusaha merintis dan mengembangkan budaya di kawasan tersebut sebagai Cagar Budaya.
B.     Saran
            Lestarikan budaya Indonesia termasuk budaya Betawi karena budaya merupakan identitas suatu masyarakat. Ajarkanlah orang yang ada disekitar kalian bahwa budaya itu sangat penting. Perlihatkanlah budaya agar tidak mudah diambil oleh bangsa lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar