Laporan
Kunjungan Observasi
Diajukan untuk
memenuhi salah satu Tugas 1 Konsep Dasar IPS Sekolah Dasar
Dosen Pengumpu
Dr. Ajat Sudrajat,
M.Pd
Disusun Oleh:
Hana Adillah
Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu
Pendidikan
Universitas Negeri
Jakarta
Tahun 2015
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita ucapkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat, nikmat serta karunia-Nya,
penulisan makalah mengenai laporan hasil kunjungan etnik budaya betawi di daerah Setu
Babakan, Jakarta Selatan dapat diselesaikan
dengan tepat waktu.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah dan
memberi wawasan serta pengetahuan tentang etnik budaya betawi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk diri
sendiri maupun untuk orang lain.
Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah ikut mendukung dan membatu dalam kunjungan kami Kelas B PGSD
2015 ke daerah Setu Babakan sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktu yang ditentukan. Kami mohon maaf apabila
ada kesalahan dalam penulisan. Karena kami sadar bahwa kesalahan datangnya dari
diri kita sendiri dan yang benar hanya dari Allah SWT.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi diri penulis sendiri dan untuk para pembaca. Penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun guna memperbaiki setiap kekurangan dari makalah ini.
Jakarta, 28 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
2. Proses Observasi Budaya
Kunjungan mahasiswa ke Setu Bbakan ini
bermaksud mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan betawi di
Perkampungan Budaya Betawi melalui mata kuliah Konsep Dasar IPS. Pada era
globalisasi yang sangat mempengaruhi lunturnya unsur budaya masyarakat betawi
menjadikan mahasiswa melaksanakan kunjungan ini dalam rangka memperkenalkan
budaya betawi serta melestarikan budaya betawi.
Tujuan dalam
kunjungan ke Perkampungan Budaya Betawi ini diantaranya :
- Memperkenalkan budaya betawi kepada mahasiswa
- Memberikan informasi bahwa budaya betawi tidak hilang di zaman era globalisasi dan teknologi
- Menginformasikan cara melestarikan budaya betawi
- Memperluas pengetahuan serta wawasan mengenai budaya betawi kepada mahasiswa
3.
Tujuan Laporan
Laporan ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS sebagai dokumentasi
dari kunjungan ke Perkampungan Budaya Betawi yang berada di daerah Setu
Babakan, Jakarta Selatan.
4. Manfaat Kunjungan
Manfaat dengan adanya kegiatan kunjungan ke Setu Babakan ini
diharapkan mahasiswa lebih mengetahui keanekaragaman kebudayaan penduduk asli
betawi. Sehingga kebudayaan Indonesia tetap terlestarikan dan tidak mudah
hilang.
1.
Kebudayaan Betawi Setu
Babakan
Perkembangan budaya betawi merupakan aspek
elestarian budaya yang terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan
Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan, dengan luas sekitar 289 hektar,
luas danau pun sekitar 32 hektar, dari sungan Ciliwung. Adapun fungsi utama
Setu Babakan itu sendiri sebagai pusaat Perkampungan Budaya Betawi.
Tujuan Setu Babakan itu sendiri, yaitu:
1. Meningkatkan perekonomian masyarakat yang
tinggal di kawasan tersebut
2. Mengangkat harkat dan martabat
masyarakat(melestarikan dan mengembangkan budaya betwi secara keseluruhan.
Aktivitas keseharian maasyarakat betawi,
yaitu:
1. Latihan pukul(pecak silat)
2. Ngarak pengantin sunat
3. Injek tanah, dan lainnya.
Setu Babakan adalah kawasan Perkampungan yang
ditetapkan pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan
budaya betawi. Awalnya, Setu Babakan adalah Perkampungan masyarakat biasa yang
kemudiaan Setu Babakan dijadikan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Adapun
peresmian Cagar Budaya Budaya yakni dilakukan pada tahun 2001, bersamaan dengan
peringatan HUT DKI Jakarta ke-474. Perkampungan Budaya Betawi memiliki potensi
lingkungan alam yang asri dan sangat menarik yang sulit dijumpai ditengah Kota
Jakarta.
Penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar
Budaya telah direncanakan 1996. Awalnya pemerintah DKI Jakarta berencana
menetapkan kawasan Condet, Jakarta Timur sebagai kawasan budaya betawi. Karena
selalu mengalami kelunturan budaya dengan seiringnya waktu berjalan akhirnya
kawasan tersebut gagal untuk dijadikan daerah budaya betawi. Setelah kegagalan
tersebut pemerintah DKI Jakarta kawasan baru yang direncanakan melaui SK
Gubernur No.9 tahun 2000 maka dipilihlah Perkampungan Setu Babakan. Sejak
ditetapkannya, masyarakat mulai berusaha merintis dan mengembangkan kawasan
tersebut sebagai Cagar Budaya. Diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu
Sutigoso sebagai Cgar kebudayaan Betawi. Perkampungan Betawi tersebut merupakan
objek yang dipilih PATA sebagai tempai kunjungan konverensi PATA pada tahun
2000.
2.
Proses Observasi Budaya
Kunjungan ke Setu Babakan ini dengan tujuan untuk lebih mengenal budaya
asli betawi sehingga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya yang dimiliki
Indonesia. Dalam kunjungan kami mahasiswa UNJ 2015 diberikan kesempatan
mengenal beberapa ragam khas betawi, diantaranya :
a. Mebuat kembang goyang
Dinamakan
kembang goyang sebab berasal dari asal kata dari kata yaitu “kembang” karena
bentuknya yang mirip dengan kembang dan kata “goyang” karena pembuatannya
dengan digoyang-goyangkan. Pembuatannya yang sangat menarik serta cukup mudah
ketika dicoba sehingga membuat kami tambah semangat. Jajanan kembang goyang ini
sangat populer dikalangan masyarakat.
Adapun
bahan-bahan yang digunakan dalam pebuatan kembang goyang, yaitu:
1) Telur
2) Mentega
3) Gula pasir
4) Garam
5) Tepung terigu
6) Santan kelapa
7) Air putih
8) Minyak goreng
b. Membuat kerajinan batik betawi
Batik
betawi biasanya ditandai dengan corak atau motif kembang dan ondel-ondel. Pada
kesempatan membuat batik betawi yang dilakukan ini pada tempat terbuka. Dalam
pembuatan batik dengan menaruh kain yang sudah terpola kesebelah tangan kiri
kemudian agak dimiringkan lalu ikutilah pola dengan menggunakan canting yang
telah terisi cairan malam.
c. Membuat miniatur ondel-ondel
Miniatur
ondel-ondel yang terlihat mini menjadikan ondel-ondel lucu saat dilihat dan
biasanya dijadikan sebagai sofenir. Bahan miniatur ondel-ondel ini dari kock
yang kemudian dilapisi bebagai macam kain yang sudah terpola.
Miniatur
ondel-ondel yang lucu dan menarik sehingga menjadikan kami bersemangat untuk
mencoba membuatnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setu Babakan betawi merupakan kawasan yang sudah
ditetapkan pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian budaya betawi. Dipilih
perkampungan Setu Babakan melalui SK Gubernur No.9 tahun 2000. Sejak saat itu
masyarakat pemukiman mulai berusaha merintis dan mengembangkan budaya di
kawasan tersebut sebagai Cagar Budaya.
B.
Saran
Lestarikan budaya Indonesia termasuk budaya
Betawi karena budaya merupakan identitas suatu masyarakat. Ajarkanlah orang
yang ada disekitar kalian bahwa budaya itu sangat penting. Perlihatkanlah
budaya agar tidak mudah diambil oleh bangsa lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar