Minggu, 27 Desember 2015

ALDILA GAYATRI DESYANA PUTRI (1815151718)



LAPORAN OBSERVASI KONSEP DASAR IPS
“PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Konsep Dasar IPS
Dosen Pengampu:
Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd

Disusun Oleh:
Aldila Gayatri Desyana Putri
1815151718
Kelas B PGSD 2015

Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
Tahun 2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta ini dengan baik. Penyusunan laporan kunjungan ini berdasarkan data-data yang kami peroleh dari pihak-pihak pembimbing saat melaksanakan kunjungan. Dalam penyusuyang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta ini dengan baik. Penyusunan laporan kunjungan ini berdasarkan data-data yang kami peroleh dari pihak-pihak pembimbing saat melaksanakan kunjungan. Dalam penyusunan laporan ini, kami memperoleh banyak bantuan-bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1)      Bapak Dr.Ajat Sudrajat, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan kunjungan ini.
2)      Bang Roni, selaku pengarah ketika kami berada di Setu Babakan.
3)      Pihak panitia yang telah bekerja keras untuk acara disana.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami menharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga laaporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.





DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Tujuan Kunjungan
C.     Tujuan Laporan
D.    Manfaat Kunjungan
BAB II Pembahasan
A.    Kebudayaan Betawi Setu Babakan
B.     Proses Observasi Budaya
a.       Membuat Kembang Goyang
b.      Membuat Kerajinan Batik
c.       Membuat Ondel-ondel Mini
BAB III Penutup
A.Kesimpulan
B. Saran
Lampiran


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi saat ini banyak sekali budaya-budaya barat yang masuk ke dalam budaya-budaya yang ada di Indonesia termasuk Budaya Betawi. Budaya barat tersebut boelh diambil hal-hal yang baik saja, karena jika kita mengambil hal yang tidak baik dapat memperburuk budaya asli kita, dan semakin lama dapat memudar. Budaya yang sudah ada harus dipertahankan dan dilestarikan, karena untuk anak cucu kita di tahun-tahun yang akan datang. Untuk melestarikan kebudayaan salah satunya dilakukan observasi. Observasi yang saya lakukan bersama kelas B PGSD 2015 adalah mengunjungi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
Dilaksanakannya kunjungan ini, dimakdus untuk memperkenalkan mahasiswa terhadap Kebudayaan Masyarakat Betawi terutama pada era globalisasi saat ini, yang sangat mempengaruhi lunturnya unsure budaya di kehidupan masyarakat.
B.     Tujuan Kunjungan
Beberapa tujuan dari kunjungan ke Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta, yaitu:
1.      Memperkenalkan dan memperluas pengetahuan tentang kebudayaan Betawi kepada mahasiswa
2.      Member informasi bagaimana cara melestarikan kebudayaan Betawi pada era globalisasi saat ini.
3.      Memberitahu mahasiswa bahwa masih ada kebudayaan Betawi yang tidak tertelan hilang oleh kemajuan teknologi
C.     Tujuan Laporan
Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS sebagai dokumentasi kegiatan kunjungan ke Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan.
D.    Manfaat Kunjungan
Dengan dilaksanakannya kunjungan ke Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, diharapkan mahasiswa dapat mengambil beberapa manfaat, yaitu mahasiswa dapat lebih mengetahui keanekaragaman kebudayaan penduduk asli Betawi, pemanfaatan potensi wisata disekitar Setu Babakan, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Kebudayaan Indonesia terutama Kebudayaan Betawi sehingga Kebudayaan Indonesia akan tetap terlestarikan dan tidak hilang ditelan oleh zaman.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kebudayaan Betawi Setu Babakan
Penduduk asli di daerah DKI Jakarta adalah orang Betawi. Biudaya Betawi sendiri sangatlah beragam. Awalnya terdapat Cagar Budaya Betawi di daerah Condet, Jakarta Timur. Seiring berjalannya waktu Cagar Budaya tersebut semakin lama semakin pudar. Tokoh-tokoh Betawi semakin waspada terhadap kejadian itu. Dan akhirnya dengan kesepakatan bersama ingin dibuatnya Perkampungan Budaya Betawi. Perkampungan Budaya Betawi tersebut awalnya diajukan lima tempat byang salah satunya nanti akan dipilih sebagai Perkampungan Budaya Betawi. Lima tempat tersebut adalah Condet(Jakarta Timur), Rorotan(Jakarta Utara), Srengseng(Jakarta Barat), Kemayoran(Jakarta Pusat), dan Srengseng Sawah( Jakarta Selatan). Untuk menetapkan Perkampungan Budaya Betawi di lima daerah tersebut terdapat aspek-aspek yang harus dilihat, seperti tempat, masyarakat, culture, dan aspek lainnya. Setelah dilihat dan diamati yang memenuhi aspek-aspek tersebut adalah daerah Srengseng Sawah di Jakarta Selatan dengan penilaian tempat, dan masyarakatnya sendiri 60% adalah orang Betawi, lalu dari segi culture dan aspek lainnya 40%. Kawasan Perkampungan Budaya Betawi terletak di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan, dengan luas 298 hektar.
Di dalam kawan tersebut terdapat 2 setu yaitu Setu Babakan, dan Setu Mangga Bolong. Setu-setu tersebut adalah setu alam, karena bukan digali atau dikeruk. Di Perkampungan Budaya Betawi dapat dengan mudah kita jumpai aktifitas-aktifitas orang Betawi seperti: Pencak Silat, Aqiqah, Ngederes, Injek Tanah, Ngarak Pengantin Sunat, Memancing, Menjala, dan kegiatan-kegiatan  lainnya. Tidak hanya aktifitas-aktifitasnya saja yang kita jumpai tetapi juga masakan-masakannya seperti: sayur asem, sayur lodeh, soto mie, soto babat, ikan pecak, bir pletok, jus belimbing, kerak telor, laksa, toge goreng, dodol, tape uli, gepal, waji, dan lain-lain. Sebagai Kawasan Wisata Budaya Betawi dengan potensi lingkungan yang sangat asri masih terdapat juga pohon-pohon buah khas Betawi seperti: kecapi, belimbing, rambutan, sawo, papaya, pisang, jambu, nangka, namnam yang tumbuh sehat di daerah tersebut.
Tujuan adanya Pekampungan Budaya Betawi Setu Babakan, yaitu:
1.      Untuk melestarikan kebudayaan-kebudayaan Betawi
2.      Mengembangkan kebudayaan Betawi yang sudah ada
3.      Meningkatkan perekonomian masyarakat Betawi di daerah Perkampungan Budaya Betawi.
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan memiliki 6 fungsi, yaitu:
1.      Sarana pemukiman masyarakat
2.      Untuk ibadah masyarakat daerah sekitar
3.      Sistem informasi
4.      Pelestarian dan pengembangan budaya Betawi
5.      Sebagai tempat penelitian
6.      Sarana pariwisata masyarakat sekitar maupun masyarakat luar.
Dalam bidang pariwisata Perkampungan Budaya Betawi memiliki potensi dan daya tarik yang sangat luar biasa. Para wisatawan dapat menikmati tiga ibjek wisata sekaligus seperti: wisata budaya, agri wisata, dan wisata air. Wisata budaya yang ada di Perkampungan Budaya Betawi adalah suatu kegiatan untuk menumbuhkan nilai tradisional yang dikemas sedemikian rupa agar layak tampil, layak tonton, dan layak jual. Wisata budaya ada yang berupa kesenian, kuliner, dan tata budaya. Pergelaran seni musik, tari dan teater tradisional, serta pelatihan kesenian tersebut dapat anda nikmati di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Wisata air juga sangat baik dan cocok untuk kita nikmati disana. Wisata air yang dapat dinikmati adalah sepeda air, olahraga kano dan memancing. Yang terakhir terdapat wisata agro. Wisata agro adalah suatu kegiatan pasriwisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai obyek wisata dengan tujuan rekreasi, keperluan ilmu pengetahuan, memperkaya pengalaman dan memberikan peluang usaha di bidang pertanian. Lokasi pertanian tadi sangat unik karena berada di pekarangan rumah penduduk. Setu Babakan disetiap tahunnya mengadakan acara-acara yang menampilakn budaya-budaya Betawi, seperti Fsetival Budaya, Gebyar Budaya Betawi, HUT Jakarta, atau acara tahun baru. Dan diadakan juga Pergelaran Betawi setiap hari minggu dari jam satu hingga jam empat sore.
B.     Proses Observasi Budaya
Pada kesempatan kali ini kami mahasiswa Universitas Negeri Jakarta kelas B PGSD 2015 mengunjungi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan Betawi dan untuk melestarikan Budaya Betawi, serta mempelajari budaya dan keseharian masyarakat Betawi yan berada di sekitar Setu Babakan, sangat menarik sekali bila dapat berkunjung ke Perkampungan Budaya Betawi. Tujuan yang paling utama adalah untuk mengingat ciri khas Budaya Betawi agar tidak hilang dan tergeser. Mengikuti alur yang sudah ditetapkan kami mempelajari kebudayaan Betawi dari mkanannya, sumber kreativitasnya dan lain-lain, tidak semua kami ikuti dalam observasi ini, hanya beberapa saja. Beberapa kegiatan yang kami ikuti dan teliti sebagai berikut:
a.       Membuat Kembang Goyang
Kembang goyang yang merupakan makanan ringan khas Betawi ini, berawal dari kata kembang dan goyang. Menggunakan kata kembang karena cetakan yang digunakan berbentuk kembang atau seperti bunga, dan menggunakan kata goyang karena proses menggorengnya dilakukan dengan cara menggoyang cetakannya.
Proses pembuatan kembang goyang ini tentunya sangat menarik dan bisa diteliti lebih dalam lagi mengingat jajanan ini sangat popular di masyarakat sampai saat ini, bahkan di daerah lain, hanya saja proses pembuatan dan bahan yang digunakan di Setu Babakan ini masih asli dan tidak terpengaruh budaya lain, seperti tidak menggunakan bahan pewarna dan perisa rasa lainya. Proses pembuatan kembang goyang ini dibimbing oleh salah satu pengurus kebudayaan Betawi ini yaitu Mpok Uyun.
Bahan-bahan yang diperlukan yaitu:
1.      Gula
2.      Telur
3.      Mentega
4.      Garam
5.      Santan
6.      Tepung beras
7.      Tepung terigu
8.      Minyak goreng
9.      Air putih
Cara membuat:
1.      Masukan gula, telur, mentega, dan garam
2.      Aduk bahan tersebut hingga glanya halus
3.      Masukan lagi santan kelapa, tpung terigu, dan tepung beras
4.      Aduk lagi sampai tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair
5.      Letakan wajan berisi minyak diatas kompor hingga pana
6.      Letakan cetakan yang berisi minyak panas diatas kompor
7.      Masukan cetakan kedalam wadah yang berisi adonan, jangan sampai penuh karena dapat mengakibatkan kue tidak dapat dilepas
8.      Masukan cetakan yang ada adonan tadi kedalam wajan
9.      Goyang-goyangkan cetakan sampai adonan terlepas
10.  Angkat jika adonan sudah bewarna keemasan

b.      Membuat Kerajinan Batik
Batik betawi sebenarnya sama saja dengan batik daerah lain, dari alat yang digunakan, sampai proses pembuatannya, tetapi ada yang membuat batik Betawi menjadi khas, yaitu adanya corak yang bernuansa Betawi, seperti ondel-ondel, rumah adat betawi, wanita menari jaipongan, tanaman,tanaman khas Betawi, dan unsure lain yang menunjukan budaya Betawi. Batik Betawi ada dua macam yaitu batik tulis dan batik cap. Yang membedakan antara batik tulis dan batik cap hanya pada proses pembuatan pola dan proses malam. Saat disana kami mempraktikan cara membuat batik.
Bahan dan alat yang diperlukan dan telah disediakan:
-          Kain mori ukuran 20 x 20 cm
-          Canting
-          Lilin atau malam
-          Wajan dan kompor
Cara membuat:
Menuangkan malam perlahan menggunakn canting dengan mengikuti pola yang sudah dibuat atau menambahkan gambar batik sesuai kreatifitas masing-masing.
c.       Membuat ondel-ondel mini
Untuk membuat ondelondel di zaman sekarang ini punya cara yang lebih mudah daripada dahulu kala. Membuat ondel-ondel adalah rangkaian terakhir.
Bahan-bahan yang diperlukan:
1.      Shuttlecock bekas
2.      Kain perca
3.      Pernak-pernik
4.      Lem kayu
5.      Spidol
Cara membuatnya sangat mudah yaitu susun dan rapikan kain melingkari shuttlecock. Lalu lem dengan rapih dan hias.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Budaya betawi adalah budaya khas DKI Jakarta. Kita sebagai penerus bangsa ini harus melestarikan budaya asli bangsa Indonesia, termasuk budaya Betawi. Di era globalisasi saat ini Budaya Betawi semakin memudar karena sudah tergeser oleh budaya barat yang masuk kedalamnya dengan begitu pesat. Kita harus menjaga budaya Betawi agar tidak hilang. Setu Babakan merupakan salah satu Cagar Budaya Betawi yang tujuannya untuk melestarikan kebudayaan Betawi.
B.     Saran
Lestarikan kebudayaan Betawi atau kebudayaan-kebudayaan Indonesia lainnya. Sebagai penerus bangsa ini kita harus melindungi dan menjaga kebudayaan bangsa ini, agar tidak pudar. Jangan kita terpengaruh dengan hal-al yang dapat merugikan kita sebagai penerus bangsa ini.


LAMPIRAN 























Tidak ada komentar:

Posting Komentar