Minggu, 27 Desember 2015

laporan observasi setu babakan - marini wahyuningsih - 1815151029




LAPORAN OBSERVASI SETU BABAKAN

Dosen Pengampu :
Dr. Ajat Sudrajat,M,Pd.

Disusun Oleh :
Nama : Marini Wahyuningsih
NIM : 1815151029
Kelas : B 2015



Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
2015 


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan hanya kepada Allah SWT, yang telah menciptakan alam semesta ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi kita, yaitu Nabi besar Muhammad SAW yang telah mengajarkan apa yang sebelumnya tidak diketahui oleh umat Islam. Alhamdulillah dengan  izin Allah SWT, saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya  penyusun mengucapkan banyak-banyak terimah kasih kepada teman-teman dan Dosen atas semua dukungan dan motivasinya sehingga makalah ini bisa saya selesaikan, namun di dalam makalah ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan dan kehilafan.
Dalam penyelesaian penulisan makalah  ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka tidak berlebihan kiranya pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.     Bpk. Ajat Sudrajat,M.pd. selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar IPS.
2.      Teman-teman kelas B 2015 yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah laporan ini disusun semoga bermanfaat, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.








Jakarta, 17 Desember  2015

Penulis
i


DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………… i
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1
A.    Latar Belakang ……………………………………………… 1
B.     Rumusan Masalah …………………………………………...1
C.     Tujuan …………………………………………………….....1
D.    Waktu Pelaksanaan ………………………………………….2
E.     Manfaat ………………………………………………………2
F.      Lokasi ……………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………. 3
A.    Sejarah Setu Babakan ……………………………………….. 3
B.     Keistimewaan ……………………………………………….. 3
C.     Potensi wisata ……………………………………………….. 4
D.    Wisata Budaya ………………………………………………. 4
1.      Wisata Budaya ……………………………………………. 4
1.1 membuat kembang goyang…………………………… 4
1.2 membatik …………………………………………….. 5
1.3 membuat ondel-ondel mini ………………………….. 6
BAB III PENUTUPAN ……………………………………………. 9
A.    Kesimpulan ………………………………………………….. 9
B.     Saran …………………………………………………………. 9
C.      Lampiran ……………………………………………………..10







BAB I
PENDAHULUAN

A.                LATAR BELAKANG
Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan orang karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan akan pariwisata semakin bertambah seiring dengan tingkat kebutuhan manusia yang semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Salah satu pariwisata yang terdapat di Jakarta ialah Setu Babakan. Perkampungan setu babakan ini dibuat karena adanya kepedulian dari masyarakat betawi dan pemerintah untuk melestarikan budaya betawi. Dengan adanya perkampungan budaya betawi ini pun pemerintah bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat betawi yang merupakan masyarakat inti dari masyarakat Jakarta baik secara ekonomi maupun secara budaya. Secara budaya, perkampungan ini ingin melestarikan dan mengembangkan budaya betawi. Secara ekonomi, adanya perkampungan ini ingin mengangkat taraf hidup masyarakat betawi.
Demikian saya membuat makalah ini untuk memberitahu, membenahi, dan menambahkan wisata air pada wisata setu babakan yang terdapat di Jagakarsa, Jakarta Selatan, bukan hanya untuk meningkatkan pengunjung saja dampak dari itu semua,  tetapi juga untuk menertibkan wisatawan dan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana sejarah berdirinya Setu Babakan?
2.      Apa saja objek yang terdapat di Setu Babakan?
3.      Bagaimana cara untuk meningkatkan pengunjung wisata Setu Babakan?

C.     TUJUAN
1.      Untuk menegetahui kebudayaan-kebudayaan masyarakat Betawi
2.      Untuk melestarikan kebudayaan masyarakat Betawi
3.      Mengenal objek wisata Setu Babakan



1.
D.    WAKTU PELAKSANAAN

Hari : Kamis
Tanggal :17 Desember 2015
Pukul; 09.00 s/d selesai

E.     MANFAAT
1.      Menambah informasi tentang kebudayaan masyarakat Betawi
2.      Mengetahui cirri khas dari masyarakat Betawi
3.      Untuk melestarikan kebudayaan Betawi dan memperkenalkan budaya Betawi ke mancanegara.

F.      LOKASI
1.      Lokasi observasi adlah kampong budaya Betawi di Setu Babakan yang berada di Jalan Muhammad Kahfi II – Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta Selatan.
2.      Wisatawan yang berkunjung ke perkampungan ini tidak dipungut biaya, namun hanya dikenai biaya parker kendaraan yang berkisar Rp. 2000 hingga Rp 5.000
3.      Wisatawan dapat berkunjung ke Setu Babakan pada pukul 06.00-18.00














2.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    SEJARAH BERDIRINYA SETU BABAKAN

Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa,  Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ atau setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar (79 akre) dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga sekitarnya. Danau ini juga merupakan tempat untuk rekreasi air seperti memancing, sepeda air, atau bersepeda mengelilingi tepian setu.
Dalam sejarahnya, penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996. Sebelum itu, Pemerintah DKI Jakarta juga pernah berencana menetapkan kawasan Condet, Jakarta Timur, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi, namun urung (batal) dilakukan karena seiring perjalanan waktu perkampungan tersebut semakin luntur dari nuansa budaya Betawi-nya. Dari pengalaman ini, Pemerintah DKI Jakarta kemudian merencanakan kawasan baru sebagai pengganti kawasan yang sudah direncanakan tersebut. Melalui SK Gubernur No. 9 tahun 2000 dipilihlah perkampungan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sejak tahun penetapan ini, pemerintah dan masyarakat mulai berusaha merintis dan mengembangkan perkampungan tersebut sebagai kawasan cagar budaya yang layak didatangi oleh para wisatawan. Setelah persiapan dirasa cukup, pada tahun 2004, Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi.

B.     KEISTIMEWAAN SETU BABAKAN
Perkampungan Setu Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan  budayanya yang masih terjaga secara baik. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah panggung berarsitektur khas Betawi yang masih dipertahankan keasliannya.
Yang tak kalah menarik, di perkampungan ini juga banyak terdapat warung yang banyak menjajakan makanan-makanan khas Betawi, seperti ketoprak, ketupat nyiksa, kerak telor, ketupat sayur, bakso, laksa, arum manis, soto betawi, mie ayam, soto mie, roti buaya, bir pletok, nasi uduk, kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot
3.
Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Setu Babakan tidak hanya menyajikan pagelaran seni maupun budaya, melainkan juga menawarkan jenis wisata alam yang tak kalah menarik, yakni wisata danau. Dua danau, yakni Mangga Bolong dan Babakan, di perkampungan ini biasanya dimanfaatkan oleh wisatawan untuk memancing atau sekedar bersenda gurau dan menikmati suasana sejuk di pinggir danau. Selain itu, wisatawan juga dapat menyewa perahu untuk menyusuri dan mengelilingi danau.

C.     POTENSI WISATA SETU BABAKAN
Perkampungan Budaya Betawi sebagai pilihan utama para wisatawan local meupun mancanegara, memiliki potensi dan daya tarik yang luar biasa, karena hanya di Perkampungan Budaya Betawi wisatawan dapat menikmati 3 objek wisata sekaligus seperti; wisata budaya, wisata agro, dan wisata air.
Seharian di Perkampungan Budaya Betawi akan terasa keramah tamahan penduduk. Aktifitas tradisional dan lingkungan alam yang asri menjadikan wisatawan bertambah betah berlama-lama di Perkampungan Budaya Betawi. Untuk kunjungan yang memerlukan waktu lama ( penelitian, rekreasi, dan pelatihan seni) tersedia fasilitas homestay sebanyak 67 unit rumah adat.
1.      Wisata Budaya
Wisata budaya adalah suatu kegiatan sebagi upayaa menumbuhkan kembali nilai-nilai tradisional yang dikemas sehingga layak tampil, layak tonton, dan layak jual. Wisata budaya yang dapat dinikmati langsung adalah :

1.1    Membuat Kembang Goyang
Kembang Goyang adalah salah satu kue tradisional khas Betawi, kue ini dinamakan kembang goyang karena bentuknya yang menyerupai kelopak bungan atau kembang dan proses pembuatannya yang digoyang-goyang sehingga diberi nama kembang goyang. Adapun cara untuk membuat kembang goyang sebagai berikut :
Ø  Bahan – bahan :
1.      Telur                            
     
2.      Mentega
3.      Gula pasir
4.      Garam
5.      Tepung terigu
6.      Santan kelapa
7.      Air putih
8.      Minyak goreng

4.
Ø  Cara pembuatan :
1.      Pertama masukan telur, mentega, aduk keduaanya hingga merata, lalu tambahkan gula dan garam, aduk lagi hingga rata.
2.      Setelah adonan rata, lalu masukkan tepung terigu, santan kelapa, dan air. Adonan tidk terlalu cair, tidak terlalu kental.
3.      Setelah adonan selesai, panaskan minyak goreng dalam jumlah banyak lalu celupkan setakan kembang goyang ke dalam minyak hngga panas.
4.      Setelah cetakan panas, celupkan kedalam adonan. Cetakan tidak boleh tercelup sampai permukaan cetakan agar adonan dapat terlepas saat digoreng.
5.      Segera masukkan cetakan yang sudah ada adonan kedalam minyak sambil di goyang-goyangkan agar adonan terlepas dari cetakan.
6.      Setelah adonan berwarna kekuningan, segera angkat dan tiriskan.
7.      Setelah ditiriskan beberapa menit, kue kembang goyang siap untuk disajikan.
     

1.2    Membatik
Pada umumnya batik Betawi sama saja dengan batik daerah lain, dari alat yang digunakan, bahan yang digunakan, dan proses pembuatannya, tetapi ada yang membuat batik Betawi menjadi khas, yaitu adanya corak yang bernuansa Betawi, seperti ondel-ondel, rumah adat Betawi, wanita menari jaipong, tanaman-tanaman khas betawi, dan unsure lain yang menunjukkan Budaya Betawi.
Pembuatan batik Betawi terdiri dari 2 cara, yaitu batik tulis dan batik cap. Pembuatan batik tulis Betawi terdiri dari beberapa proses yaitu ;
1.      Proses pembuatan pola gambar batik yang bercorak budaya Betawi pada kain
5.
2.      Proses malam yang dilakukan dengan cara mengikuti pola yang telah dibuat.
3.      Proses pewarnaan yang bahan pewarnanya menggunakan bahan-bahan alami.
4.      Proses perebusan kain mori agar malam yang menempel hilang dari kain.
                    
Proses memberikan malam pada kain yang sudah berpola.

            Proses yang membedakan antara batik tulis dan batik cap hanya terletak pada proses pembuatan dan proses malam, karena batik cap pembuatan pola tertuang pada cetakan besi dan proses malam dilakukan dengan cara mencetak. Keunggulan dari batik cap adalah proses yang dilakukan lebih cepat dibandingkan batik tulis.
1450572889514.jpg           

1.3    Membuat Ondel-Ondel Mini
Ondel-ondel adalah salah satu benda yang sangat mudah ditemukan di Jakarta.

6.
Boneka yang berbadan besar ini biasanya ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat yang memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
Pada awalnya, ondel-ondel adalah benda yang berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Namun, kali ini ondel-ondel tidak hanya berfungsi sebagai penolak bala dan sejenisnya, boneka ini digunakan pula untuk menambah semarak pesta atau untuk penyambutan tamu terhormat.
Di ampong budaya Betawi, saya diajak untuk membuat ondel-ondel mini sebagai berikut:
                       
Ø  Bahan-bahan:
-          Shuttlecock bekas              -          Kain bekas
-          Kain flannel
-          Mata buatan
-          Lem putih
-          Spidol
-          Dll

Ø  Cara membuatnya :

1.    Kain bekas yang sudah digunting sesuai ukurannya di rekatkan pada shuttlecock menggunakan lem putih;
2.   Berikut juga kain flannel dan mata buatannya hingga membentuk seperti ondel-ondel.







7.
3.      Tambahkan mata, hidung dan mulut menggunakan spidol sesuai keinginan;
4.    Tambahkan kreasimu untuk ondel-ondel mini agar dapat terlihat lebih cantik dan menarik.

   

























8.
BAB III

PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Budaya Betawi adalah budaya khas DKI Jakarta yang kini hampir pudar dari kehidupan masyarakat, dikarenakan perkembangan globalisasi yang semakin pesat dan berpengaruh terhadap budaya di Indonesia. Setu Babakan merupakan salah satu cagar budaya Betawi yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Betawi, dan menjadi tempat wisata budaya di tengah kota Jakarta yang sudah banyak tercampur oleh budaya lain, banyak hal yang akan diketahui mengenai kebudayaan Betawi dari Cagar Budaya Setu Babakan ini.

B.     SARAN
Saran, lestarikan kebudayaan Betawi atau kebudayaan Indonesia lainnya bersama-sama sebagai pemuda bangsa yang memiliki tanggung jawab bersama dalam melindungi kebudayaan Indonesia dari era globalisasi, agar kebudayaan di Indonesia tidak termakan oleh zaman. Jangan terpaku hanya dengan IPTEK, karena kebudayaan Indonesia memiliki nilai jual yang tinggi dan perlu dibanggakan.













9.
LAMPIRAN

 





10.


Disusun Oleh :
Nama : Marini Wahyuningsih
NIM : 1815151029
Kelas : B 2015



Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta
2015

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan hanya kepada Allah SWT, yang telah menciptakan alam semesta ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi kita, yaitu Nabi besar Muhammad SAW yang telah mengajarkan apa yang sebelumnya tidak diketahui oleh umat Islam. Alhamdulillah dengan  izin Allah SWT, saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya  penyusun mengucapkan banyak-banyak terimah kasih kepada teman-teman dan Dosen atas semua dukungan dan motivasinya sehingga makalah ini bisa saya selesaikan, namun di dalam makalah ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan dan kehilafan.
Dalam penyelesaian penulisan makalah  ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka tidak berlebihan kiranya pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.     Bpk. Ajat Sudrajat,M.pd. selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar IPS.
2.      Teman-teman kelas B 2015 yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah laporan ini disusun semoga bermanfaat, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.








Jakarta, 17 Desember  2015

Penulis
i


DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………… i
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1
A.    Latar Belakang ……………………………………………… 1
B.     Rumusan Masalah …………………………………………...1
C.     Tujuan …………………………………………………….....1
D.    Waktu Pelaksanaan ………………………………………….2
E.     Manfaat ………………………………………………………2
F.      Lokasi ……………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………. 3
A.    Sejarah Setu Babakan ……………………………………….. 3
B.     Keistimewaan ……………………………………………….. 3
C.     Potensi wisata ……………………………………………….. 4
D.    Wisata Budaya ………………………………………………. 4
1.      Wisata Budaya ……………………………………………. 4
1.1 membuat kembang goyang…………………………… 4
1.2 membatik …………………………………………….. 5
1.3 membuat ondel-ondel mini ………………………….. 6
BAB III PENUTUPAN ……………………………………………. 9
A.    Kesimpulan ………………………………………………….. 9
B.     Saran …………………………………………………………. 9
C.      Lampiran ……………………………………………………..10







BAB I
PENDAHULUAN

A.                LATAR BELAKANG
Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan orang karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan akan pariwisata semakin bertambah seiring dengan tingkat kebutuhan manusia yang semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Salah satu pariwisata yang terdapat di Jakarta ialah Setu Babakan. Perkampungan setu babakan ini dibuat karena adanya kepedulian dari masyarakat betawi dan pemerintah untuk melestarikan budaya betawi. Dengan adanya perkampungan budaya betawi ini pun pemerintah bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat betawi yang merupakan masyarakat inti dari masyarakat Jakarta baik secara ekonomi maupun secara budaya. Secara budaya, perkampungan ini ingin melestarikan dan mengembangkan budaya betawi. Secara ekonomi, adanya perkampungan ini ingin mengangkat taraf hidup masyarakat betawi.
Demikian saya membuat makalah ini untuk memberitahu, membenahi, dan menambahkan wisata air pada wisata setu babakan yang terdapat di Jagakarsa, Jakarta Selatan, bukan hanya untuk meningkatkan pengunjung saja dampak dari itu semua,  tetapi juga untuk menertibkan wisatawan dan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana sejarah berdirinya Setu Babakan?
2.      Apa saja objek yang terdapat di Setu Babakan?
3.      Bagaimana cara untuk meningkatkan pengunjung wisata Setu Babakan?

C.     TUJUAN
1.      Untuk menegetahui kebudayaan-kebudayaan masyarakat Betawi
2.      Untuk melestarikan kebudayaan masyarakat Betawi
3.      Mengenal objek wisata Setu Babakan



1.
D.    WAKTU PELAKSANAAN

Hari :
Tanggal :
Pukul; 09.00 s/d selesai

E.     MANFAAT
1.      Menambah informasi tentang kebudayaan masyarakat Betawi
2.      Mengetahui cirri khas dari masyarakat Betawi
3.      Untuk melestarikan kebudayaan Betawi dan memperkenalkan budaya Betawi ke mancanegara.

F.      LOKASI
1.      Lokasi observasi adlah kampong budaya Betawi di Setu Babakan yang berada di Jalan Muhammad Kahfi II – Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta Selatan.
2.      Wisatawan yang berkunjung ke perkampungan ini tidak dipungut biaya, namun hanya dikenai biaya parker kendaraan yang berkisar Rp. 2000 hingga Rp 5.000
3.      Wisatawan dapat berkunjung ke Setu Babakan pada pukul 06.00-18.00














2.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    SEJARAH BERDIRINYA SETU BABAKAN

Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa,  Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi. Situ atau setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar (79 akre) dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk memancing bagi warga sekitarnya. Danau ini juga merupakan tempat untuk rekreasi air seperti memancing, sepeda air, atau bersepeda mengelilingi tepian setu.
Dalam sejarahnya, penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996. Sebelum itu, Pemerintah DKI Jakarta juga pernah berencana menetapkan kawasan Condet, Jakarta Timur, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi, namun urung (batal) dilakukan karena seiring perjalanan waktu perkampungan tersebut semakin luntur dari nuansa budaya Betawi-nya. Dari pengalaman ini, Pemerintah DKI Jakarta kemudian merencanakan kawasan baru sebagai pengganti kawasan yang sudah direncanakan tersebut. Melalui SK Gubernur No. 9 tahun 2000 dipilihlah perkampungan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sejak tahun penetapan ini, pemerintah dan masyarakat mulai berusaha merintis dan mengembangkan perkampungan tersebut sebagai kawasan cagar budaya yang layak didatangi oleh para wisatawan. Setelah persiapan dirasa cukup, pada tahun 2004, Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi.

B.     KEISTIMEWAAN SETU BABAKAN
Perkampungan Setu Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan  budayanya yang masih terjaga secara baik. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah panggung berarsitektur khas Betawi yang masih dipertahankan keasliannya.
Yang tak kalah menarik, di perkampungan ini juga banyak terdapat warung yang banyak menjajakan makanan-makanan khas Betawi, seperti ketoprak, ketupat nyiksa, kerak telor, ketupat sayur, bakso, laksa, arum manis, soto betawi, mie ayam, soto mie, roti buaya, bir pletok, nasi uduk, kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot
3.
Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Setu Babakan tidak hanya menyajikan pagelaran seni maupun budaya, melainkan juga menawarkan jenis wisata alam yang tak kalah menarik, yakni wisata danau. Dua danau, yakni Mangga Bolong dan Babakan, di perkampungan ini biasanya dimanfaatkan oleh wisatawan untuk memancing atau sekedar bersenda gurau dan menikmati suasana sejuk di pinggir danau. Selain itu, wisatawan juga dapat menyewa perahu untuk menyusuri dan mengelilingi danau.

C.     POTENSI WISATA SETU BABAKAN
Perkampungan Budaya Betawi sebagai pilihan utama para wisatawan local meupun mancanegara, memiliki potensi dan daya tarik yang luar biasa, karena hanya di Perkampungan Budaya Betawi wisatawan dapat menikmati 3 objek wisata sekaligus seperti; wisata budaya, wisata agro, dan wisata air.
Seharian di Perkampungan Budaya Betawi akan terasa keramah tamahan penduduk. Aktifitas tradisional dan lingkungan alam yang asri menjadikan wisatawan bertambah betah berlama-lama di Perkampungan Budaya Betawi. Untuk kunjungan yang memerlukan waktu lama ( penelitian, rekreasi, dan pelatihan seni) tersedia fasilitas homestay sebanyak 67 unit rumah adat.
1.      Wisata Budaya
Wisata budaya adalah suatu kegiatan sebagi upayaa menumbuhkan kembali nilai-nilai tradisional yang dikemas sehingga layak tampil, layak tonton, dan layak jual. Wisata budaya yang dapat dinikmati langsung adalah :

1.1    Membuat Kembang Goyang
Kembang Goyang adalah salah satu kue tradisional khas Betawi, kue ini dinamakan kembang goyang karena bentuknya yang menyerupai kelopak bungan atau kembang dan proses pembuatannya yang digoyang-goyang sehingga diberi nama kembang goyang. Adapun cara untuk membuat kembang goyang sebagai berikut :
Ø  Bahan – bahan :
1.      Telur                                 
2.      Mentega
3.      Gula pasir
4.      Garam
5.      Tepung terigu
6.      Santan kelapa
7.      Air putih
8.      Minyak goreng

4.
Ø  Cara pembuatan :
1.      Pertama masukan telur, mentega, aduk keduaanya hingga merata, lalu tambahkan gula dan garam, aduk lagi hingga rata.
2.      Setelah adonan rata, lalu masukkan tepung terigu, santan kelapa, dan air. Adonan tidk terlalu cair, tidak terlalu kental.
3.      Setelah adonan selesai, panaskan minyak goreng dalam jumlah banyak lalu celupkan setakan kembang goyang ke dalam minyak hngga panas.
4.      Setelah cetakan panas, celupkan kedalam adonan. Cetakan tidak boleh tercelup sampai permukaan cetakan agar adonan dapat terlepas saat digoreng.
5.      Segera masukkan cetakan yang sudah ada adonan kedalam minyak sambil di goyang-goyangkan agar adonan terlepas dari cetakan.
6.      Setelah adonan berwarna kekuningan, segera angkat dan tiriskan.
7.      Setelah ditiriskan beberapa menit, kue kembang goyang siap untuk disajikan.
     

1.2    Membatik
Pada umumnya batik Betawi sama saja dengan batik daerah lain, dari alat yang digunakan, bahan yang digunakan, dan proses pembuatannya, tetapi ada yang membuat batik Betawi menjadi khas, yaitu adanya corak yang bernuansa Betawi, seperti ondel-ondel, rumah adat Betawi, wanita menari jaipong, tanaman-tanaman khas betawi, dan unsure lain yang menunjukkan Budaya Betawi.
Pembuatan batik Betawi terdiri dari 2 cara, yaitu batik tulis dan batik cap. Pembuatan batik tulis Betawi terdiri dari beberapa proses yaitu ;
1.      Proses pembuatan pola gambar batik yang bercorak budaya Betawi pada kain
5.
2.      Proses malam yang dilakukan dengan cara mengikuti pola yang telah dibuat.
3.      Proses pewarnaan yang bahan pewarnanya menggunakan bahan-bahan alami.
4.      Proses perebusan kain mori agar malam yang menempel hilang dari kain.
12391956_1152726331422241_3135071969081198207_n.jpg                   
Proses memberikan malam pada kain yang sudah berpola.

            Proses yang membedakan antara batik tulis dan batik cap hanya terletak pada proses pembuatan dan proses malam, karena batik cap pembuatan pola tertuang pada cetakan besi dan proses malam dilakukan dengan cara mencetak. Keunggulan dari batik cap adalah proses yang dilakukan lebih cepat dibandingkan batik tulis.
1450572889514.jpg           

1.3    Membuat Ondel-Ondel Mini
Ondel-ondel adalah salah satu benda yang sangat mudah ditemukan di Jakarta.

6.
Boneka yang berbadan besar ini biasanya ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat yang memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
Pada awalnya, ondel-ondel adalah benda yang berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Namun, kali ini ondel-ondel tidak hanya berfungsi sebagai penolak bala dan sejenisnya, boneka ini digunakan pula untuk menambah semarak pesta atau untuk penyambutan tamu terhormat.
Di ampong budaya Betawi, saya diajak untuk membuat ondel-ondel mini sebagai berikut:
                       
Ø  Bahan-bahan:
-          Shuttlecock bekas              -          Kain bekas
-          Kain flannel
-          Mata buatan
-          Lem putih
-          Spidol
-          Dll

Ø  Cara membuatnya :

1.    Kain bekas yang sudah digunting sesuai ukurannya di rekatkan pada shuttlecock menggunakan lem putih;
2.   Berikut juga kain flannel dan mata buatannya hingga membentuk seperti ondel-ondel.







7.
3.      Tambahkan mata, hidung dan mulut menggunakan spidol sesuai keinginan;
4.    Tambahkan kreasimu untuk ondel-ondel mini agar dapat terlihat lebih cantik dan menarik.

   

























8.
BAB III

PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Budaya Betawi adalah budaya khas DKI Jakarta yang kini hampir pudar dari kehidupan masyarakat, dikarenakan perkembangan globalisasi yang semakin pesat dan berpengaruh terhadap budaya di Indonesia. Setu Babakan merupakan salah satu cagar budaya Betawi yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Betawi, dan menjadi tempat wisata budaya di tengah kota Jakarta yang sudah banyak tercampur oleh budaya lain, banyak hal yang akan diketahui mengenai kebudayaan Betawi dari Cagar Budaya Setu Babakan ini.

B.     SARAN
Saran, lestarikan kebudayaan Betawi atau kebudayaan Indonesia lainnya bersama-sama sebagai pemuda bangsa yang memiliki tanggung jawab bersama dalam melindungi kebudayaan Indonesia dari era globalisasi, agar kebudayaan di Indonesia tidak termakan oleh zaman. Jangan terpaku hanya dengan IPTEK, karena kebudayaan Indonesia memiliki nilai jual yang tinggi dan perlu dibanggakan.













9.
LAMPIRAN

   





10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar