LAPORAN
OBSERVASI SETU BABAKAN
Dosen
Pengampu :
Dr.
Ajat Sudrajat,M,Pd.
Disusun
Oleh :
Nama
: Marini Wahyuningsih
NIM
: 1815151029
Kelas
: B 2015
Pendidikan
Guru Sekolah Dasar
Fakultas
Ilmu Pendidikan
Universitas
Negeri Jakarta
2015
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur
kami panjatkan hanya kepada Allah SWT, yang telah menciptakan alam semesta ini.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi kita, yaitu Nabi besar
Muhammad SAW yang telah mengajarkan apa yang sebelumnya tidak diketahui oleh
umat Islam. Alhamdulillah dengan izin Allah SWT, saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Saya penyusun mengucapkan
banyak-banyak terimah kasih kepada teman-teman dan Dosen atas semua dukungan
dan motivasinya sehingga makalah ini bisa saya selesaikan, namun di dalam
makalah ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan dan kehilafan.
Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, maka tidak berlebihan kiranya pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bpk. Ajat Sudrajat,M.pd. selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar IPS.
2. Teman-teman kelas B 2015 yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah laporan ini disusun semoga bermanfaat, kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.
Jakarta, 17 Desember
2015
Penulis
i
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………
i
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………
1
A.
Latar Belakang ……………………………………………… 1
B.
Rumusan Masalah …………………………………………...1
C.
Tujuan …………………………………………………….....1
D.
Waktu Pelaksanaan ………………………………………….2
E.
Manfaat ………………………………………………………2
F.
Lokasi ……………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………….
3
A.
Sejarah Setu Babakan ……………………………………….. 3
B.
Keistimewaan ……………………………………………….. 3
C.
Potensi wisata ……………………………………………….. 4
D.
Wisata Budaya ………………………………………………. 4
1. Wisata
Budaya ……………………………………………. 4
1.1
membuat kembang goyang…………………………… 4
1.2
membatik …………………………………………….. 5
1.3
membuat ondel-ondel mini ………………………….. 6
BAB III PENUTUPAN …………………………………………….
9
A.
Kesimpulan ………………………………………………….. 9
B.
Saran …………………………………………………………. 9
C.
Lampiran
……………………………………………………..10
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kepariwisataan saat ini sangat ramai
dibicarakan orang karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh
terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan akan
pariwisata semakin bertambah seiring dengan tingkat kebutuhan manusia yang
semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Salah satu pariwisata yang terdapat di
Jakarta ialah Setu Babakan. Perkampungan setu babakan ini dibuat karena adanya
kepedulian dari masyarakat betawi dan pemerintah untuk melestarikan budaya
betawi. Dengan adanya perkampungan budaya betawi ini pun pemerintah bertujuan
untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat betawi yang merupakan
masyarakat inti dari masyarakat Jakarta baik secara ekonomi maupun secara
budaya. Secara budaya, perkampungan ini ingin melestarikan dan mengembangkan
budaya betawi. Secara ekonomi, adanya perkampungan ini ingin mengangkat taraf
hidup masyarakat betawi.
Demikian saya membuat makalah ini untuk
memberitahu, membenahi, dan menambahkan wisata air pada wisata setu babakan
yang terdapat di Jagakarsa, Jakarta Selatan, bukan hanya untuk meningkatkan
pengunjung saja dampak dari itu semua,
tetapi juga untuk menertibkan wisatawan dan membuka lapangan pekerjaan
untuk masyarakat setempat.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana
sejarah berdirinya Setu Babakan?
2.
Apa
saja objek yang terdapat di Setu Babakan?
3.
Bagaimana
cara untuk meningkatkan pengunjung wisata Setu Babakan?
C.
TUJUAN
1.
Untuk
menegetahui kebudayaan-kebudayaan masyarakat Betawi
2.
Untuk
melestarikan kebudayaan masyarakat Betawi
3.
Mengenal
objek wisata Setu Babakan
1.
D.
WAKTU
PELAKSANAAN
Hari : Kamis
Tanggal
:17 Desember 2015
Pukul;
09.00 s/d selesai
E.
MANFAAT
1.
Menambah
informasi tentang kebudayaan masyarakat Betawi
2.
Mengetahui
cirri khas dari masyarakat Betawi
3.
Untuk melestarikan
kebudayaan Betawi dan memperkenalkan budaya Betawi ke mancanegara.
F.
LOKASI
1.
Lokasi
observasi adlah kampong budaya Betawi di Setu Babakan yang berada di Jalan
Muhammad Kahfi II – Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta Selatan.
2.
Wisatawan
yang berkunjung ke perkampungan ini tidak dipungut biaya, namun hanya dikenai
biaya parker kendaraan yang berkisar Rp. 2000 hingga Rp 5.000
3.
Wisatawan
dapat berkunjung ke Setu Babakan pada pukul 06.00-18.00
2.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH BERDIRINYA SETU BABAKAN
Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan, Indonesia
dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area
yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi.
Situ atau setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar (79 akre)
dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk
memancing bagi warga sekitarnya. Danau ini juga merupakan tempat untuk rekreasi
air seperti memancing, sepeda air, atau bersepeda mengelilingi tepian setu.
Dalam
sejarahnya, penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi
sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996. Sebelum itu, Pemerintah DKI
Jakarta juga pernah berencana menetapkan kawasan Condet, Jakarta Timur, sebagai
kawasan Cagar Budaya Betawi, namun urung (batal) dilakukan karena seiring
perjalanan waktu perkampungan tersebut semakin luntur dari nuansa budaya Betawi-nya.
Dari pengalaman ini, Pemerintah DKI Jakarta kemudian merencanakan kawasan baru
sebagai pengganti kawasan yang sudah direncanakan tersebut. Melalui SK Gubernur
No. 9 tahun 2000 dipilihlah perkampungan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar
Budaya Betawi. Sejak tahun penetapan ini, pemerintah dan masyarakat mulai
berusaha merintis dan mengembangkan perkampungan tersebut sebagai kawasan cagar
budaya yang layak didatangi oleh para wisatawan. Setelah persiapan dirasa
cukup, pada tahun 2004, Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta,
Sutiyoso, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi.
B. KEISTIMEWAAN SETU BABAKAN
Perkampungan Setu Babakan adalah sebuah
kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan
budayanya yang masih terjaga secara baik. Wisatawan yang berkunjung ke
kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan
menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan
utama, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah panggung berarsitektur khas
Betawi yang masih dipertahankan keasliannya.
Yang tak kalah menarik, di perkampungan ini
juga banyak terdapat warung yang banyak menjajakan makanan-makanan khas Betawi,
seperti ketoprak, ketupat nyiksa, kerak telor, ketupat sayur, bakso, laksa,
arum manis, soto betawi, mie ayam, soto mie, roti buaya, bir pletok, nasi uduk,
kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot
3.
Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Setu
Babakan tidak hanya menyajikan pagelaran seni maupun budaya, melainkan juga
menawarkan jenis wisata alam yang tak kalah menarik, yakni wisata danau. Dua
danau, yakni Mangga Bolong dan Babakan, di perkampungan ini biasanya
dimanfaatkan oleh wisatawan untuk memancing atau sekedar bersenda gurau dan
menikmati suasana sejuk di pinggir danau. Selain itu, wisatawan juga dapat
menyewa perahu untuk menyusuri dan mengelilingi danau.
C. POTENSI WISATA SETU BABAKAN
Perkampungan Budaya Betawi sebagai pilihan
utama para wisatawan local meupun mancanegara, memiliki potensi dan daya tarik
yang luar biasa, karena hanya di Perkampungan Budaya Betawi wisatawan dapat
menikmati 3 objek wisata sekaligus seperti; wisata budaya, wisata agro, dan
wisata air.
Seharian di Perkampungan Budaya Betawi akan
terasa keramah tamahan penduduk. Aktifitas tradisional dan lingkungan alam yang
asri menjadikan wisatawan bertambah betah berlama-lama di Perkampungan Budaya
Betawi. Untuk kunjungan yang memerlukan waktu lama ( penelitian, rekreasi, dan
pelatihan seni) tersedia fasilitas homestay sebanyak 67 unit rumah adat.
1.
Wisata
Budaya
Wisata
budaya adalah suatu kegiatan sebagi upayaa menumbuhkan kembali nilai-nilai
tradisional yang dikemas sehingga layak tampil, layak tonton, dan layak jual.
Wisata budaya yang dapat dinikmati langsung adalah :
1.1 Membuat
Kembang Goyang
Kembang
Goyang adalah salah satu kue tradisional khas Betawi, kue ini dinamakan kembang
goyang karena bentuknya yang menyerupai kelopak bungan atau kembang dan proses
pembuatannya yang digoyang-goyang sehingga diberi nama kembang goyang. Adapun
cara untuk membuat kembang goyang sebagai berikut :
Ø Bahan – bahan :
1.
Telur
2.
Mentega
3.
Gula
pasir
4.
Garam
5.
Tepung
terigu
6.
Santan
kelapa
7.
Air
putih
8.
Minyak
goreng
4.
Ø Cara pembuatan :
1.
Pertama
masukan telur, mentega, aduk keduaanya hingga merata, lalu tambahkan gula dan
garam, aduk lagi hingga rata.
2.
Setelah
adonan rata, lalu masukkan tepung terigu, santan kelapa, dan air. Adonan tidk
terlalu cair, tidak terlalu kental.
3.
Setelah
adonan selesai, panaskan minyak goreng dalam jumlah banyak lalu celupkan
setakan kembang goyang ke dalam minyak hngga panas.
4.
Setelah
cetakan panas, celupkan kedalam adonan. Cetakan tidak boleh tercelup sampai
permukaan cetakan agar adonan dapat terlepas saat digoreng.
5.
Segera
masukkan cetakan yang sudah ada adonan kedalam minyak sambil di
goyang-goyangkan agar adonan terlepas dari cetakan.
6.
Setelah
adonan berwarna kekuningan, segera angkat dan tiriskan.
7.
Setelah
ditiriskan beberapa menit, kue kembang goyang siap untuk disajikan.
1.2
Membatik
Pada umumnya batik Betawi sama saja dengan
batik daerah lain, dari alat yang digunakan, bahan yang digunakan, dan proses
pembuatannya, tetapi ada yang membuat batik Betawi menjadi khas, yaitu adanya
corak yang bernuansa Betawi, seperti ondel-ondel, rumah adat Betawi, wanita
menari jaipong, tanaman-tanaman khas betawi, dan unsure lain yang menunjukkan
Budaya Betawi.
Pembuatan batik Betawi terdiri dari 2 cara,
yaitu batik tulis dan batik cap. Pembuatan batik tulis Betawi terdiri dari
beberapa proses yaitu ;
1.
Proses
pembuatan pola gambar batik yang bercorak budaya Betawi pada kain
5.
2.
Proses
malam yang dilakukan dengan cara mengikuti pola yang telah dibuat.
3.
Proses
pewarnaan yang bahan pewarnanya menggunakan bahan-bahan alami.
4.
Proses
perebusan kain mori agar malam yang menempel hilang dari kain.
Proses memberikan malam pada kain yang sudah berpola.
Proses yang membedakan
antara batik tulis dan batik cap hanya terletak pada proses pembuatan dan proses malam, karena batik cap pembuatan
pola tertuang pada cetakan besi dan proses malam dilakukan dengan cara
mencetak. Keunggulan dari batik cap adalah proses yang dilakukan lebih cepat
dibandingkan batik tulis.
1.3
Membuat
Ondel-Ondel Mini
Ondel-ondel
adalah salah satu benda yang sangat mudah ditemukan di Jakarta.
6.
Boneka
yang berbadan besar ini biasanya ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat yang
memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau
penduduk suatu desa.
Pada
awalnya, ondel-ondel adalah benda yang berfungsi sebagai penolak bala atau
gangguan roh halus yang gentayangan. Namun, kali ini ondel-ondel tidak hanya
berfungsi sebagai penolak bala dan sejenisnya, boneka ini digunakan pula untuk
menambah semarak pesta atau untuk penyambutan tamu terhormat.
Di
ampong budaya Betawi, saya diajak untuk membuat ondel-ondel mini sebagai
berikut:
Ø Bahan-bahan:
- Shuttlecock bekas -
Kain bekas
-
Kain flannel
-
Mata buatan
-
Lem putih
-
Spidol
-
Dll
Ø Cara membuatnya :
1. Kain bekas yang sudah digunting
sesuai ukurannya di rekatkan pada shuttlecock menggunakan lem putih;
2. Berikut juga kain flannel dan mata
buatannya hingga membentuk seperti ondel-ondel.
7.
3. Tambahkan mata, hidung dan mulut
menggunakan spidol sesuai keinginan;
4. Tambahkan kreasimu untuk ondel-ondel
mini agar dapat terlihat lebih cantik dan menarik.
8.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Budaya Betawi adalah budaya khas DKI Jakarta
yang kini hampir pudar dari kehidupan masyarakat, dikarenakan perkembangan
globalisasi yang semakin pesat dan berpengaruh terhadap budaya di Indonesia.
Setu Babakan merupakan salah satu cagar budaya Betawi yang bertujuan untuk
melestarikan kebudayaan Betawi, dan menjadi tempat wisata budaya di tengah kota
Jakarta yang sudah banyak tercampur oleh budaya lain, banyak hal yang akan
diketahui mengenai kebudayaan Betawi dari Cagar Budaya Setu Babakan ini.
B.
SARAN
Saran, lestarikan kebudayaan Betawi atau
kebudayaan Indonesia lainnya bersama-sama sebagai pemuda bangsa yang memiliki
tanggung jawab bersama dalam melindungi kebudayaan Indonesia dari era
globalisasi, agar kebudayaan di Indonesia tidak termakan oleh zaman. Jangan
terpaku hanya dengan IPTEK, karena kebudayaan Indonesia memiliki nilai jual
yang tinggi dan perlu dibanggakan.
9.
LAMPIRAN
10.
Disusun
Oleh :
Nama
: Marini Wahyuningsih
NIM
: 1815151029
Kelas
: B 2015
Pendidikan
Guru Sekolah Dasar
Fakultas
Ilmu Pendidikan
Universitas
Negeri Jakarta
2015
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur
kami panjatkan hanya kepada Allah SWT, yang telah menciptakan alam semesta ini.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi kita, yaitu Nabi besar
Muhammad SAW yang telah mengajarkan apa yang sebelumnya tidak diketahui oleh
umat Islam. Alhamdulillah dengan izin Allah SWT, saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Saya penyusun mengucapkan
banyak-banyak terimah kasih kepada teman-teman dan Dosen atas semua dukungan
dan motivasinya sehingga makalah ini bisa saya selesaikan, namun di dalam
makalah ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan dan kehilafan.
Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, maka tidak berlebihan kiranya pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bpk. Ajat Sudrajat,M.pd. selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar IPS.
Demikianlah laporan ini disusun semoga bermanfaat, kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat saya harapkan.
Jakarta, 17 Desember
2015
Penulis
i
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………
i
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………
1
A.
Latar Belakang ……………………………………………… 1
B.
Rumusan Masalah …………………………………………...1
C.
Tujuan …………………………………………………….....1
D.
Waktu Pelaksanaan ………………………………………….2
E.
Manfaat ………………………………………………………2
F.
Lokasi ……………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………….
3
A.
Sejarah Setu Babakan ……………………………………….. 3
B.
Keistimewaan ……………………………………………….. 3
C.
Potensi wisata ……………………………………………….. 4
D.
Wisata Budaya ………………………………………………. 4
1. Wisata
Budaya ……………………………………………. 4
1.1
membuat kembang goyang…………………………… 4
1.2
membatik …………………………………………….. 5
1.3
membuat ondel-ondel mini ………………………….. 6
BAB III PENUTUPAN …………………………………………….
9
A.
Kesimpulan ………………………………………………….. 9
B.
Saran …………………………………………………………. 9
C.
Lampiran
……………………………………………………..10
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kepariwisataan saat ini sangat ramai
dibicarakan orang karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh
terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan akan
pariwisata semakin bertambah seiring dengan tingkat kebutuhan manusia yang
semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Salah satu pariwisata yang terdapat di
Jakarta ialah Setu Babakan. Perkampungan setu babakan ini dibuat karena adanya
kepedulian dari masyarakat betawi dan pemerintah untuk melestarikan budaya
betawi. Dengan adanya perkampungan budaya betawi ini pun pemerintah bertujuan
untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat betawi yang merupakan
masyarakat inti dari masyarakat Jakarta baik secara ekonomi maupun secara
budaya. Secara budaya, perkampungan ini ingin melestarikan dan mengembangkan
budaya betawi. Secara ekonomi, adanya perkampungan ini ingin mengangkat taraf
hidup masyarakat betawi.
Demikian saya membuat makalah ini untuk
memberitahu, membenahi, dan menambahkan wisata air pada wisata setu babakan
yang terdapat di Jagakarsa, Jakarta Selatan, bukan hanya untuk meningkatkan
pengunjung saja dampak dari itu semua,
tetapi juga untuk menertibkan wisatawan dan membuka lapangan pekerjaan
untuk masyarakat setempat.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana
sejarah berdirinya Setu Babakan?
2.
Apa
saja objek yang terdapat di Setu Babakan?
3.
Bagaimana
cara untuk meningkatkan pengunjung wisata Setu Babakan?
C.
TUJUAN
1.
Untuk
menegetahui kebudayaan-kebudayaan masyarakat Betawi
2.
Untuk
melestarikan kebudayaan masyarakat Betawi
3.
Mengenal
objek wisata Setu Babakan
1.
D.
WAKTU
PELAKSANAAN
Hari :
Tanggal
:
Pukul;
09.00 s/d selesai
E.
MANFAAT
1.
Menambah
informasi tentang kebudayaan masyarakat Betawi
2.
Mengetahui
cirri khas dari masyarakat Betawi
3.
Untuk melestarikan
kebudayaan Betawi dan memperkenalkan budaya Betawi ke mancanegara.
F.
LOKASI
1.
Lokasi
observasi adlah kampong budaya Betawi di Setu Babakan yang berada di Jalan
Muhammad Kahfi II – Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta Selatan.
2.
Wisatawan
yang berkunjung ke perkampungan ini tidak dipungut biaya, namun hanya dikenai
biaya parker kendaraan yang berkisar Rp. 2000 hingga Rp 5.000
3.
Wisatawan
dapat berkunjung ke Setu Babakan pada pukul 06.00-18.00
2.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH BERDIRINYA SETU BABAKAN
Setu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan, Indonesia
dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area
yang dijaga untuk menjaga warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi.
Situ atau setu Babakan merupakan danau buatan dengan area 32 hektar (79 akre)
dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan untuk
memancing bagi warga sekitarnya. Danau ini juga merupakan tempat untuk rekreasi
air seperti memancing, sepeda air, atau bersepeda mengelilingi tepian setu.
Dalam
sejarahnya, penetapan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi
sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996. Sebelum itu, Pemerintah DKI
Jakarta juga pernah berencana menetapkan kawasan Condet, Jakarta Timur, sebagai
kawasan Cagar Budaya Betawi, namun urung (batal) dilakukan karena seiring
perjalanan waktu perkampungan tersebut semakin luntur dari nuansa budaya Betawi-nya.
Dari pengalaman ini, Pemerintah DKI Jakarta kemudian merencanakan kawasan baru
sebagai pengganti kawasan yang sudah direncanakan tersebut. Melalui SK Gubernur
No. 9 tahun 2000 dipilihlah perkampungan Setu Babakan sebagai kawasan Cagar
Budaya Betawi. Sejak tahun penetapan ini, pemerintah dan masyarakat mulai
berusaha merintis dan mengembangkan perkampungan tersebut sebagai kawasan cagar
budaya yang layak didatangi oleh para wisatawan. Setelah persiapan dirasa
cukup, pada tahun 2004, Setu Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta,
Sutiyoso, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi.
B. KEISTIMEWAAN SETU BABAKAN
Perkampungan Setu Babakan adalah sebuah
kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan
budayanya yang masih terjaga secara baik. Wisatawan yang berkunjung ke
kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan
menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan
utama, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah panggung berarsitektur khas
Betawi yang masih dipertahankan keasliannya.
Yang tak kalah menarik, di perkampungan ini
juga banyak terdapat warung yang banyak menjajakan makanan-makanan khas Betawi,
seperti ketoprak, ketupat nyiksa, kerak telor, ketupat sayur, bakso, laksa,
arum manis, soto betawi, mie ayam, soto mie, roti buaya, bir pletok, nasi uduk,
kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot
3.
Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Setu
Babakan tidak hanya menyajikan pagelaran seni maupun budaya, melainkan juga
menawarkan jenis wisata alam yang tak kalah menarik, yakni wisata danau. Dua
danau, yakni Mangga Bolong dan Babakan, di perkampungan ini biasanya
dimanfaatkan oleh wisatawan untuk memancing atau sekedar bersenda gurau dan
menikmati suasana sejuk di pinggir danau. Selain itu, wisatawan juga dapat
menyewa perahu untuk menyusuri dan mengelilingi danau.
C. POTENSI WISATA SETU BABAKAN
Perkampungan Budaya Betawi sebagai pilihan
utama para wisatawan local meupun mancanegara, memiliki potensi dan daya tarik
yang luar biasa, karena hanya di Perkampungan Budaya Betawi wisatawan dapat
menikmati 3 objek wisata sekaligus seperti; wisata budaya, wisata agro, dan
wisata air.
Seharian di Perkampungan Budaya Betawi akan
terasa keramah tamahan penduduk. Aktifitas tradisional dan lingkungan alam yang
asri menjadikan wisatawan bertambah betah berlama-lama di Perkampungan Budaya
Betawi. Untuk kunjungan yang memerlukan waktu lama ( penelitian, rekreasi, dan
pelatihan seni) tersedia fasilitas homestay sebanyak 67 unit rumah adat.
1.
Wisata
Budaya
Wisata
budaya adalah suatu kegiatan sebagi upayaa menumbuhkan kembali nilai-nilai
tradisional yang dikemas sehingga layak tampil, layak tonton, dan layak jual.
Wisata budaya yang dapat dinikmati langsung adalah :
1.1 Membuat
Kembang Goyang
Kembang
Goyang adalah salah satu kue tradisional khas Betawi, kue ini dinamakan kembang
goyang karena bentuknya yang menyerupai kelopak bungan atau kembang dan proses
pembuatannya yang digoyang-goyang sehingga diberi nama kembang goyang. Adapun
cara untuk membuat kembang goyang sebagai berikut :
Ø Bahan – bahan :
1.
Telur
2.
Mentega
3.
Gula
pasir
4.
Garam
5.
Tepung
terigu
6.
Santan
kelapa
7.
Air
putih
8.
Minyak
goreng
4.
Ø Cara pembuatan :
1.
Pertama
masukan telur, mentega, aduk keduaanya hingga merata, lalu tambahkan gula dan
garam, aduk lagi hingga rata.
2.
Setelah
adonan rata, lalu masukkan tepung terigu, santan kelapa, dan air. Adonan tidk
terlalu cair, tidak terlalu kental.
3.
Setelah
adonan selesai, panaskan minyak goreng dalam jumlah banyak lalu celupkan
setakan kembang goyang ke dalam minyak hngga panas.
4.
Setelah
cetakan panas, celupkan kedalam adonan. Cetakan tidak boleh tercelup sampai
permukaan cetakan agar adonan dapat terlepas saat digoreng.
5.
Segera
masukkan cetakan yang sudah ada adonan kedalam minyak sambil di
goyang-goyangkan agar adonan terlepas dari cetakan.
6.
Setelah
adonan berwarna kekuningan, segera angkat dan tiriskan.
7.
Setelah
ditiriskan beberapa menit, kue kembang goyang siap untuk disajikan.
1.2
Membatik
Pada umumnya batik Betawi sama saja dengan
batik daerah lain, dari alat yang digunakan, bahan yang digunakan, dan proses
pembuatannya, tetapi ada yang membuat batik Betawi menjadi khas, yaitu adanya
corak yang bernuansa Betawi, seperti ondel-ondel, rumah adat Betawi, wanita
menari jaipong, tanaman-tanaman khas betawi, dan unsure lain yang menunjukkan
Budaya Betawi.
Pembuatan batik Betawi terdiri dari 2 cara,
yaitu batik tulis dan batik cap. Pembuatan batik tulis Betawi terdiri dari
beberapa proses yaitu ;
1.
Proses
pembuatan pola gambar batik yang bercorak budaya Betawi pada kain
5.
2.
Proses
malam yang dilakukan dengan cara mengikuti pola yang telah dibuat.
3.
Proses
pewarnaan yang bahan pewarnanya menggunakan bahan-bahan alami.
4.
Proses
perebusan kain mori agar malam yang menempel hilang dari kain.
Proses memberikan malam pada kain yang sudah berpola.
Proses yang membedakan
antara batik tulis dan batik cap hanya terletak pada proses pembuatan dan proses malam, karena batik cap pembuatan
pola tertuang pada cetakan besi dan proses malam dilakukan dengan cara
mencetak. Keunggulan dari batik cap adalah proses yang dilakukan lebih cepat
dibandingkan batik tulis.
1.3
Membuat
Ondel-Ondel Mini
Ondel-ondel
adalah salah satu benda yang sangat mudah ditemukan di Jakarta.
6.
Boneka
yang berbadan besar ini biasanya ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat yang
memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau
penduduk suatu desa.
Pada
awalnya, ondel-ondel adalah benda yang berfungsi sebagai penolak bala atau
gangguan roh halus yang gentayangan. Namun, kali ini ondel-ondel tidak hanya
berfungsi sebagai penolak bala dan sejenisnya, boneka ini digunakan pula untuk
menambah semarak pesta atau untuk penyambutan tamu terhormat.
Di
ampong budaya Betawi, saya diajak untuk membuat ondel-ondel mini sebagai
berikut:
Ø Bahan-bahan:
- Shuttlecock bekas -
Kain bekas
-
Kain flannel
-
Mata buatan
-
Lem putih
-
Spidol
-
Dll
Ø Cara membuatnya :
1. Kain bekas yang sudah digunting
sesuai ukurannya di rekatkan pada shuttlecock menggunakan lem putih;
2. Berikut juga kain flannel dan mata
buatannya hingga membentuk seperti ondel-ondel.
7.
3. Tambahkan mata, hidung dan mulut
menggunakan spidol sesuai keinginan;
4. Tambahkan kreasimu untuk ondel-ondel
mini agar dapat terlihat lebih cantik dan menarik.
8.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Budaya Betawi adalah budaya khas DKI Jakarta
yang kini hampir pudar dari kehidupan masyarakat, dikarenakan perkembangan
globalisasi yang semakin pesat dan berpengaruh terhadap budaya di Indonesia.
Setu Babakan merupakan salah satu cagar budaya Betawi yang bertujuan untuk
melestarikan kebudayaan Betawi, dan menjadi tempat wisata budaya di tengah kota
Jakarta yang sudah banyak tercampur oleh budaya lain, banyak hal yang akan
diketahui mengenai kebudayaan Betawi dari Cagar Budaya Setu Babakan ini.
B.
SARAN
Saran, lestarikan kebudayaan Betawi atau
kebudayaan Indonesia lainnya bersama-sama sebagai pemuda bangsa yang memiliki
tanggung jawab bersama dalam melindungi kebudayaan Indonesia dari era
globalisasi, agar kebudayaan di Indonesia tidak termakan oleh zaman. Jangan
terpaku hanya dengan IPTEK, karena kebudayaan Indonesia memiliki nilai jual
yang tinggi dan perlu dibanggakan.
9.
LAMPIRAN
10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar