Sabtu, 26 Desember 2015

MARYANI SUSILAWATI 1815151258

LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN OBSERVASI
SITUS PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir semester I Konsep Dasar IPS
Dosen Pengampu : Dr. Ajat Sudrajat, M.pd







Disusun Oleh :
MARYANI SUSILAWATI
1815151258

KELAS B PGSD 2015
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum
Warrohmatullohi
Wabarokatuh .

            Puji serta rasa syukur saya panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan nikmat sehat wal afiat, sholawat serta salam tak lupa saya haturkan kepada nabi Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat serta umatnya yang in syaa Allah tetap istiqomah sampai akhir zaman nanti. Akhirnya saya dapat menyelesaikan laporan hasil kunjungan di Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, penyusunan laporan hasil kunjungan ini sesuai dengan data-data yang diperoleh dari penjelasan pihak pembimbing saat melakukan kunjungan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kunjungan ini sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengn tepat waktu, pihak-pihak yang terlibat yaitu :

1.      Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas kepada kami untuk melakukan kunjungan.

2.      Pihak pengurus atau pengelola Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang telah     memberikan izin kepada kami untuk melakukan kunjungan.

3.      Bapak Zahrudin selaku Kepala Suku Bagian Tata Usaha yang telah memberikan sambutan.


4.      Bang Roni selaku pemandu selama kami berada di Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.

5.      Teman-teman panitia yang telah berusaha sebaik mungkin agar acara dapat terlaksana dengan baik.

Penulis mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang membangun dari para pembaca, untuk perbaikan penulisan laporan pada kesempatan lainnya. Demikian kata pengantar ini saya buat, semoga laporan hasil kunjungan di Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis khususnya.

Wassalamu’alaikum
Warrohmatullohi
Wabarokatuh .











DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................. i-ii
Daftar Isi................................................................................................... iii-iv

Bab I Pendahuluan
Latar Belakang............................................................................................... 1
Tujuan Kunjungan....................................................................................... 1-2
Tujuan Laporan............................................................................................... 2
Manfaat Kunjungan........................................................................................ 2

Bab II Pembahasan
Profil Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan......................... 3-5
Potensi-potensi wisata di Situs Perkampungan Budaya Betawi
Setu Babakan.............................................................................................. 5-6
Pembagian-pembagian suku Betawi............................................................... 6
Tokoh-tokoh terkenal dari Betawi dan tokoh nasional dari Betawi............... 7
Cara membuat Kembang Goyang............................................................... 7-9
Cara membuat Batik Tulis......................................................................... 9-10
Cara membuat Batik Cap............................................................................. 11
Cara membuat Ondel-ondel.................................................................... 12-13



Bab III Penutup

Kesimpulan................................................................................................... 14
Saran............................................................................................................. 14
Sumber Laporan........................................................................................... 15














BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
Berdasarkan tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS, mahasiswa dan mahasiswi kelas B PGSD FIP UNJ 2015 ditugaskan untuk melakukan kunjungan atau observasi ke Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan untuk mempelajari apa saja ciri khas dari kebudayaan Betawi yang tetap dijaga dan dilestarikan oleh pihak pengelola agar tidak tergerus oleh arus globalisasi.

Oleh karena itu mahasiswa dan mahasiswi ditugaskan untuk membuat laporan dan dokumentasi mengenai kebudayaan apa saja yang terdapat disana. Setelah melakukan kunjungan, dengan harapan Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini tetap terjaga dan terlestarikan, mahasiswa dan mahasiswi pun diharapkan dapat menjaga dan bahkan mengembangkan Situs Kebudayaan Betawi ini walaupun bukan berasal dari suku Betawi.


1.2    TUJUAN KUNJUNGAN

Dalam melakukan kunjungan ke Situs Perkampungan Budaya Betawi, tentu terdapat beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :

1.      Memperkenalkan Kebudayaan Betawi kepada mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari suku Betawi atau bukan

2.      Memberitahu kepada mahasiswa dan mahasiswi bahwa Situs Perkampungan Budaya Betawi merupakan tempat wisata yang bagus sekali untuk dikunjungi karena dapat menambah ilmu pengetahuan.

3.      Memberitahu mahasiswa dan mahasiswi cara melestarikan Budaya Betawi yang berada di kota metropolitan Jakarta.



1.3    TUJUAN LAPORAN

Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas akhir semester I mata kuliah Konsep Dasar IPS sebagai bukti bahwa telah dilakukan kegiatan kunjungan di Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jalan Moch. Kahfi II Setu Babakan, kelurahan Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.


1.4    MANFAAT KUNJUNGAN

Dengan diadakannya acara kunjungan ini, mahasiswa dan mahasiswi
dapat mengetahui lebih banyak tentang Kebudayaan Betawi mulai dari seni, tradisi, makanan, minuman, pakaian, dan lain-lainnya yang ada di Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Serta menumbuhkan minat mahasiswa dan mahasiswi untuk tetap dapat melestarikan Budaya Betawi dan budaya-budaya lainnya yang ada di Indonesia.









BAB II
PEMBAHASAN


A. PROFIL SITUS PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN

            Perkampungan Budaya Betawi adalah suatu kawasan di Jakarta Selatan dengan komunitas yang ditumbuh kembangkan oleh budaya yang meliputi gagasan dan karya baik fisik maupun non fisik, yaitu adat istiadat, foklor, sastra, kuliner, pakaian, serta arsitektur yang bercirikan kebetawian.

            Kawasan Perkampungan Budaya Betawi awal pertama dibangun pada pertengahan bulan Oktober tahun 2000, terletak di kelurahan Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, kota Administrasi Jakarta Selatan, dengan luas sekitar 289 hektar berdasarkan Surat Keputusan Gubernur nomor 92 tahun 2000 dan Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2005.

            Sebelum Pemerintah membangun Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi, orang Beawi pun sudah mempunyai cagar Budaya Betawi pada masa gubernur pak Ali Sadikin, tempatnya terletak di Jakarta Timur yaitu daerah Condet, Batu Ampar, dan Balai Kambang karena perkembangan zaman akhirnya Budaya Betawi yang ada di Condet pun mulai tergusur, akhirnya tokoh-tokoh Betawi pun mengusulkan tempat-tempat lain lagi di Jakarta sebagai tempat pelestarian cagar Budaya Betawi, yaitu daerah Condet diajukan kembali, kemudian daerah Rorotan (Jakarta Utara), Srengseng (Jakarta Barat), Kemayoran (Jakarta Pusat), dan terakhir daerah Srengseng Sawah (Jakarta Selatan).

Dilihat dari berbagai aspek akhirnya terpilihlah wilayah Srengseng Sawah sebagai tempat cagar Budaya Betawi, aspek-aspeknya yaitu :

1.      Mayoritas masyarakat yang yang tinggal disana adalah orang Betawi.

2.      Kultur Budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah masih terjaga.

3.      Faktor penunjang  seperti suasananya masih asri dengan pohon-pohon khas Betawi (pohon Melinjo, Kecapi, Boni, Gohok, Lobi-lobi, Jamblang, dan lain-lainnya, ditambah dengan dua setu alam yaitu Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong di daerah Kukusan).

Tujuan utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, yaitu :

1.      Melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi secara keseluruhan, baik fisik (membangun rumah-rumah khas Betawi) dan non fisik (prosesi adat), hal-hal yang harus di kembangkan berkaitan dengan kesenian Betawi (Lenong,Topeng, Tanjidor, Pencak Silat), Tata Busana (pakaian khas Betawi), Tata Graha (arsitektur khas Betawi), Kuliner ( makanan dan minuman khas Betawi), foklor (cerita-cerita rakyat Betawi).

2.      Meningkatkan perekonomian masyarakat yang tiggal di sekitar kawasan Perkampungan Budaya Betawi, Pemerintah DKI Jakarta ingin mengangkat harkat dan martabat orang Beawi baik dari aspek budaya dan ekonomi.

Fungsi dari Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, yaitu :

1.      Sebagai sarana permukiman atau tempat tinggal.
2.      Sebagai sarana ibadah, karena mayoritas penduduk sekitar orang muslim.
3.      Sebagai sarana informasi tentang budaya Betawi.
4.      Sebagai sarana pelestarian dan pengembangan.
5.      Sebagai sarana penelitian seperti observasi.
6.      Sebagai sarana wisata yang berkarakteristik budaya Betawi atau Islam.


B. POTENSI-POTENSI WISATA DI SITUS PERKAMPUNGAN BUDAYA   BETAWI SETU BABAKAN.

1.      Wisata Budaya

a)      Kesenian (Lenong, Topeng, Tanjidor, dan lain-lainnya)
b)      Kuliner (Bir Pletok, Dodol, Kembang Goyang, Kerak Telor, Roti Buaya, dan lain-lainnya).
c)      Tata Graha (Bangunan arsitektur bergaya Betawi).
d)     Tata Busana (Pakaian khas Betawi).

Setiap setahun sekali di kawasan Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan di gelar prosesi adat, festival budaya, penampilan seni. Prosesi adat tersebut seperti Palang Pintu, Pantun, atau prosesi sunatan, iring-iringan pengantin, khatam qur’an prosesi pindah rumah, prosesi nujuh bulan, prosesi injek tanah, ditampilkan setiap setahun sekali dalam festival Budaya Betawi. Selain itu juga terdapat lomba masak (kue Cucur, Jalabia, Kerak Telor, Dodol, Ikan Pecak, Gabus Pucung).

2.     Wisata Air.

a)      Setu Babakan.
b)      Setu Mangga Bolong.
c)      Sepeda Air

3.      Wisata Agro

Terdapat zona khusus untuk menanam tanaman-tanaman khas Betawi, yaitu :
a)      Pohon Jengkol.
b)      Pohon Kecapi.
c)      Pohon Rambutan Rapiah.
d)     Pohon Jambu Air.
e)      Pohon Jambu Klutuk.


C. PEMBAGIAN-PEMBAGIAN SUKU BETAWI


1.      Betawi Tengah, contohnya daerah Buncit, Mampang, menggunakan bahasa atau akhiran huruf e disetiap akhir kata atau kalimat, misalnya : “mau kemane ?”.

2.      Betawi Ora, contohnya daerah Bekasi, ciri khas bahasa atau perkataannya missalnya : “Ora Semenggah”.

3.      Betawi Kota, contohnya daerah Jakarta Pusat, terdapat keturunan-keturunan Arab, ciri khas bahasa atau perkataannya misalnya : “ane atau ente”.

 D.  TOKOH-TOKOH TERKENAL DARI BETAWI DAN TOKOH NASIONAL DARI BETAWI.

1.      Tokoh-tokoh dari Betawi.
a)      Si Pitung.
b)      Si Jiih
c)      Mat Gendut.
d)     Haji Naipin (Guru Si Pitung.)

2.      Tokoh Betawi yang menjadi pahlawan nasional.
a)      Muhammad Husni Thamrin (M.H. Thamrin), merupakan tokoh Betawi yang dedikasinya sangat luar biasa pada masa awal kemerdekaan.

E. PENJELASAN TENTANG KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA OBSERVASI.

1.  Membuat Kembang Goyang.

 Ø  Alat-alat yang dibutuhkan :
a). Kompor
b). Wajan.
.
c). Cetakan Kembang Goyang.
d). Tusuk bambu yang panjangnya kurang lebih 20 cm.
e). Wadah untuk baha-bahan.
f). Pengaduk adonan.
g). Toples / plastik bening.

 Ø  Bahan-bahan yang dibutuhkan :
a). Gula pasir.
b). Telur.
c). Mentega / margarin.
d). Garam.
e). Santan Kelapa.
f). Tepung Terigu
 g). Tepung Beras.
 h). Minyak Goreng
 i). Air.


Ø  Langkah-langkah pembuatan Kembang Goyang.

 Pertama-tama masukkan gula pasir, telur,  mentega,  garam, lalu diaduk  sampai gulanya  halus. Lalu masukkan  santan kelapa, tepug  terigu, tepung  beras, dan air, lalu  aduk adonan  sampai tidak terlalu kental dan tidak  terlalu  cair. Panaskan minyak dan masukkan cetakan  Kembang  Goyang  ke dalam minyak untuk  dipanaskankan juga. Setelah kedua-duanya panas  angkat cetakan Kembang Goyang dan tiriskan minyaknya, lalu celupkan cetakan kedalam adonan Kembang Goyang jangan sampai cetakannya tenggelam, agar mudah dilepaskan pada saat dimasukkan kedalam minyak. Setelah dikiranya sudah matang, angkat Kembang Goyang menggunakan tusukkan bambu yang panjangnya kurang lebih 20 cm, lalu letakkan Kembang Goyang diatas tisu agar minyaknya berkurang atau tiris. Lalu masukkan Kembang Goyang kedalam toples atau kemasan plastik.





 Kembang Goyang ini merupakan makanan ringan yang dahulunya disajikan setiap setahun sekali, misalnya : acara hari raya Idul Fitri, Idul Adha, resepsi pernikahan, dan lain-lainnya.




2.  Membuat Batik Tulis dan Batik Cap.
 Ø  Alat-alat yang dibutuhkan untuk pembuatan Batik Tulis :
a). Kompor kecil.
b). Kuali kecil.
c). Lilin / malam.
d). Canting.
e). Kain yang sudah digambar motifnya.
f). Serbet.














Ø  Langkah-langkah membuat Batik Tulis :

Pertama-tama cairkan malam didalam kuali kecil, setelah malam panas, celupkan canting ke dalam malam lalu tempelkan dahulu di atas serbet agar malam tidak menetes pada kain bahan, pegang kain di sebelah tangan kiri dengan keadaan miring dan pegang canting ke atas seperti memegang pena. Mulailah membatik dengan mengikuti pola yang sudah digambar sebelumnya.


Ø  Alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat Batik Cap :
a). Kompor.
b). Kuali agak lebar dan datar.
c). Lilin / malam.
d). Cetakkan batik yang sudah dibuat.
e). Kain / bahan yang akan dicetak pola batik.




Ø  Langkah-langkah membuat Batik Cap :

Pertama-tama cairkan malam di dalam kuali agak lebar datar, setelah malam panas, celupkan cetakkan batik, lalu tempelkan terlebih dahulu pada kain yang menyerap air seperti kanebo, yang diletakkan di dalam kuali yang terdapat malam, lalu setelah malam sudah mulai tiris tempelkan cetakkan  ke atas kain / bahan mengikuti garis yang sudah dibuat.

Di Setu Babakan sendiri terdapat galeri-galeri yang digunakan untuk menyimpan dan memajang batik-batik yang sudah selesai dibuat. Produksi batik di Setu Babakan ini pun sudah banyak dijual di pasaran, salah satunya yaitu di pusat perbelanjaan Thamrin City.





 3.  Membuat Ondel-ondel.

Ø  Alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat Ondel-ondel :

a). Shuttle Kock bekas / sudah tidak terpakai.
b). Kain warna-warni sebagai bahan bajunya.
c). Lem fox.
d). Hiasan kepala Ondel-ondel (perempuan).
e). Spidol warna hitam dan merah.
f). Wadah untuk meletakkan lem fox.
g). Gagang es krim.
h) Mata buatan untuk Ondel-ondel.
i). Kertas warna-warni bertuliskan Ondel-ondel.



Ø  Langkah-langkah pembuatan Ondel-ondel :

Pertama-tama siapkan satu shuttle kock, lalu lilitkan kock tersebut dengan bahan kain. Lilitan pertama berwarna hijau lalu lem bagian ujung dari kain itu, lalu tempelkan bahan kain berukuran kecil berwarna hijau kepala kock, lalu lilitkan bahan kain ketiga berwarna kuning, lalu diberi sedikit renggang pada bahan kedua yang berwarna hijau agar warna bahannya kelihatan, lalu tempelkan bahan kain keempat berwarna merah pada sisi kiri dan kanan sebagai tangannya, lalu tempelkan bahan kain kelima berwarna hitam sebagai penutup kepala, lalu tempelkan bahan kain keenam berwarna pink sebagai mahkota, lalu tempelkan hiasan kepala berwarna kuning, kemudian tempelkan tulisan Ondel-ondel pada bagian depan secara menyerong / miring. Tempelkan mata.



Lalu gunakan spidol warna hitam untuk membuat alis dan spiol warna merah untuk membuat bibir dan blash on pada pipi kiri dan kanan. Tahap terakhir kemas Ondel-ondel mini ini dalam plastik bening, lalu ikat dengan tali yang agak kaku berwarna emas. Ondel-ondel mini ini pun dapat dijadikan souvenir pada resepsi pernikahan.






BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan merupakan tempat cagar budaya Betawi yang dibangun oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk melestarikan budaya-budaya Betawi agar tidak punah akibat pengaruh globalisasi. Tidak hanya sebagai tempat untuk melestarikan budaya Betawi, Setu Babakan juga beberapa potensi wisata yaitu wisata budaya (semua tentang kebudayaan Betawi dapat kita temukan disana seperti kuliner, adat, tradisi, pakaian, bangunan rumah, dll), wisata air (Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong yang dilengkapi dengan sepeda air dan perahu), dan wisata agro (menanam tanaman khas Betawi seperti pohon Melinjo, Kecapi, Gohok, Boni, Lobi-lobi, Rambutan Rapiah, Jengkol, dll).

Saran
1.  Untuk mahasiswa dan mahasiswi atau masyarakat umum disarankan untuk mengunjungi Setu Babakan untuk menambah wawasan tentang kebudayaan Betawi sambil berwisata.

2.  Setelah mengunjungi Setu Babakan diharapkan mahasiswa dan mahasiswi atau masyarakat umum dapat menumbuhkan rasa cintanya terhadap budaya Indonesia dan membuat artikel sederhana dengan tujuan agar lebih banyak lagi orang yang berkunjung ke Setu Babakan.




Sumber Laporan

1.  Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Jalan Moch. Kahfi II Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

2.  Bapak Zahrudin selaku Kepala Suku Bagian Tata Usaha di Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.

3.   Bang Roni selaku  pemandu Observasi di Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar