LAPORAN
HASIL
KUNJUNGAN OBSERVASI
SITUS
PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN
Diajukan
untuk memenuhi tugas akhir semester I Konsep Dasar IPS
Disusun
Oleh :
MARYANI
SUSILAWATI
KELAS
B PGSD 2015
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Warrohmatullohi
Wabarokatuh .
Puji
serta rasa syukur saya panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan nikmat
sehat wal afiat, sholawat serta salam tak lupa saya haturkan kepada nabi
Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat serta umatnya yang in syaa Allah tetap
istiqomah sampai akhir zaman nanti. Akhirnya saya dapat menyelesaikan laporan
hasil kunjungan di Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, penyusunan
laporan hasil kunjungan ini sesuai dengan data-data yang diperoleh dari
penjelasan pihak pembimbing saat melakukan kunjungan. Saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kunjungan ini sehingga
laporan ini dapat diselesaikan dengn tepat waktu, pihak-pihak yang terlibat
yaitu :
1. Bapak
Dr. Ajat Sudrajat, M.pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas
kepada kami untuk melakukan kunjungan.
2. Pihak
pengurus atau pengelola Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang
telah memberikan izin kepada kami untuk melakukan kunjungan.
3. Bapak
Zahrudin selaku Kepala Suku Bagian Tata Usaha yang telah memberikan sambutan.
4. Bang
Roni selaku pemandu selama kami berada di Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan.
5. Teman-teman
panitia yang telah berusaha sebaik mungkin agar acara dapat terlaksana dengan
baik.
Penulis mohon maaf
apabila masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik yang membangun dari para pembaca, untuk perbaikan
penulisan laporan pada kesempatan lainnya. Demikian kata pengantar ini saya
buat, semoga laporan hasil kunjungan di Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis khususnya.
Wassalamu’alaikum
Warrohmatullohi
Wabarokatuh .
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar............................................................................................. i-ii
Daftar
Isi................................................................................................... iii-iv
Bab I Pendahuluan
Latar
Belakang............................................................................................... 1
Tujuan
Kunjungan....................................................................................... 1-2
Tujuan
Laporan............................................................................................... 2
Manfaat
Kunjungan........................................................................................ 2
Bab II Pembahasan
Profil
Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan......................... 3-5
Potensi-potensi wisata di Situs Perkampungan Budaya
Betawi
Setu
Babakan.............................................................................................. 5-6
Pembagian-pembagian
suku Betawi............................................................... 6
Tokoh-tokoh
terkenal dari Betawi dan tokoh nasional dari Betawi............... 7
Cara
membuat Kembang Goyang............................................................... 7-9
Cara
membuat Batik Tulis......................................................................... 9-10
Cara
membuat Batik Cap............................................................................. 11
Cara
membuat Ondel-ondel.................................................................... 12-13
Bab III Penutup
Kesimpulan................................................................................................... 14
Saran............................................................................................................. 14
Sumber
Laporan........................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Berdasarkan tugas mata
kuliah Konsep Dasar IPS, mahasiswa dan mahasiswi kelas B PGSD FIP UNJ 2015
ditugaskan untuk melakukan kunjungan atau observasi ke Situs Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan untuk mempelajari apa saja ciri khas dari kebudayaan
Betawi yang tetap dijaga dan dilestarikan oleh pihak pengelola agar tidak
tergerus oleh arus globalisasi.
Oleh karena itu
mahasiswa dan mahasiswi ditugaskan untuk membuat laporan dan dokumentasi
mengenai kebudayaan apa saja yang terdapat disana. Setelah melakukan kunjungan,
dengan harapan Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini tetap terjaga
dan terlestarikan, mahasiswa dan mahasiswi pun diharapkan dapat menjaga dan
bahkan mengembangkan Situs Kebudayaan Betawi ini walaupun bukan berasal dari
suku Betawi.
1.2 TUJUAN
KUNJUNGAN
Dalam melakukan kunjungan ke Situs Perkampungan
Budaya Betawi, tentu terdapat beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :
1. Memperkenalkan
Kebudayaan Betawi kepada mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari suku Betawi
atau bukan
2. Memberitahu
kepada mahasiswa dan mahasiswi bahwa Situs Perkampungan Budaya Betawi merupakan
tempat wisata yang bagus sekali untuk dikunjungi karena dapat menambah ilmu
pengetahuan.
3. Memberitahu
mahasiswa dan mahasiswi cara melestarikan Budaya Betawi yang berada di kota
metropolitan Jakarta.
1.3 TUJUAN
LAPORAN
Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas
akhir semester I mata kuliah Konsep Dasar IPS sebagai bukti bahwa telah
dilakukan kegiatan kunjungan di Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan,
Jalan Moch. Kahfi II Setu Babakan, kelurahan Srengseng Sawah, kecamatan
Jagakarsa, Jakarta Selatan.
1.4 MANFAAT
KUNJUNGAN
Dengan diadakannya acara kunjungan ini, mahasiswa
dan mahasiswi
dapat mengetahui lebih banyak tentang Kebudayaan
Betawi mulai dari seni, tradisi, makanan, minuman, pakaian, dan lain-lainnya
yang ada di Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Serta menumbuhkan
minat mahasiswa dan mahasiswi untuk tetap dapat melestarikan Budaya Betawi dan
budaya-budaya lainnya yang ada di Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PROFIL SITUS PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU
BABAKAN
Perkampungan
Budaya Betawi adalah suatu kawasan di Jakarta Selatan dengan komunitas yang
ditumbuh kembangkan oleh budaya yang meliputi gagasan dan karya baik fisik
maupun non fisik, yaitu adat istiadat, foklor, sastra, kuliner, pakaian, serta
arsitektur yang bercirikan kebetawian.
Kawasan
Perkampungan Budaya Betawi awal pertama dibangun pada pertengahan bulan Oktober
tahun 2000, terletak di kelurahan Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, kota
Administrasi Jakarta Selatan, dengan luas sekitar 289 hektar berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur nomor 92 tahun 2000 dan Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2005.
Sebelum
Pemerintah membangun Setu Babakan sebagai cagar budaya Betawi, orang Beawi pun
sudah mempunyai cagar Budaya Betawi pada masa gubernur pak Ali Sadikin,
tempatnya terletak di Jakarta Timur yaitu daerah Condet, Batu Ampar, dan Balai
Kambang karena perkembangan zaman akhirnya Budaya Betawi yang ada di Condet pun
mulai tergusur, akhirnya tokoh-tokoh Betawi pun mengusulkan tempat-tempat lain
lagi di Jakarta sebagai tempat pelestarian cagar Budaya Betawi, yaitu daerah
Condet diajukan kembali, kemudian daerah Rorotan (Jakarta Utara), Srengseng
(Jakarta Barat), Kemayoran (Jakarta Pusat), dan terakhir daerah Srengseng Sawah
(Jakarta Selatan).
Dilihat dari berbagai
aspek akhirnya terpilihlah wilayah Srengseng Sawah sebagai tempat cagar Budaya
Betawi, aspek-aspeknya yaitu :
1. Mayoritas
masyarakat yang yang tinggal disana adalah orang Betawi.
2. Kultur
Budaya Betawi di daerah Srengseng Sawah masih terjaga.
3. Faktor
penunjang seperti suasananya masih asri
dengan pohon-pohon khas Betawi (pohon Melinjo, Kecapi, Boni, Gohok, Lobi-lobi,
Jamblang, dan lain-lainnya, ditambah dengan dua setu alam yaitu Setu Babakan
dan Setu Mangga Bolong di daerah Kukusan).
Tujuan utama Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta membangun Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan,
yaitu :
1. Melestarikan
dan mengembangkan budaya Betawi secara keseluruhan, baik fisik (membangun
rumah-rumah khas Betawi) dan non fisik (prosesi adat), hal-hal yang harus di
kembangkan berkaitan dengan kesenian Betawi (Lenong,Topeng, Tanjidor, Pencak
Silat), Tata Busana (pakaian khas Betawi), Tata Graha (arsitektur khas Betawi),
Kuliner ( makanan dan minuman khas Betawi), foklor (cerita-cerita rakyat
Betawi).
2. Meningkatkan
perekonomian masyarakat yang tiggal di sekitar kawasan Perkampungan Budaya
Betawi, Pemerintah DKI Jakarta ingin mengangkat harkat dan martabat orang Beawi
baik dari aspek budaya dan ekonomi.
Fungsi dari Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu
Babakan, yaitu :
1. Sebagai
sarana permukiman atau tempat tinggal.
2. Sebagai
sarana ibadah, karena mayoritas penduduk sekitar orang muslim.
3. Sebagai
sarana informasi tentang budaya Betawi.
4. Sebagai
sarana pelestarian dan pengembangan.
5. Sebagai
sarana penelitian seperti observasi.
6. Sebagai
sarana wisata yang berkarakteristik budaya Betawi atau Islam.
B. POTENSI-POTENSI WISATA DI SITUS PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN.
1. Wisata
Budaya
a) Kesenian
(Lenong, Topeng, Tanjidor, dan lain-lainnya)
b) Kuliner
(Bir Pletok, Dodol, Kembang Goyang, Kerak Telor, Roti Buaya, dan lain-lainnya).
c) Tata
Graha (Bangunan arsitektur bergaya Betawi).
d) Tata
Busana (Pakaian khas Betawi).
Setiap setahun sekali di kawasan Situs Perkampungan
Budaya Betawi Setu Babakan di gelar prosesi adat, festival budaya, penampilan
seni. Prosesi adat tersebut seperti Palang Pintu, Pantun, atau prosesi sunatan,
iring-iringan pengantin, khatam qur’an prosesi pindah rumah, prosesi nujuh
bulan, prosesi injek tanah, ditampilkan setiap setahun sekali dalam festival
Budaya Betawi. Selain itu juga terdapat lomba masak (kue Cucur, Jalabia, Kerak
Telor, Dodol, Ikan Pecak, Gabus Pucung).
2. Wisata
Air.
a) Setu
Babakan.
b) Setu
Mangga Bolong.
c) Sepeda
Air
3. Wisata
Agro
Terdapat zona khusus untuk menanam
tanaman-tanaman khas Betawi, yaitu :
a) Pohon
Jengkol.
b) Pohon
Kecapi.
c) Pohon
Rambutan Rapiah.
d) Pohon
Jambu Air.
e) Pohon
Jambu Klutuk.
C. PEMBAGIAN-PEMBAGIAN SUKU BETAWI
1. Betawi
Tengah, contohnya daerah Buncit, Mampang, menggunakan bahasa atau akhiran huruf
e disetiap akhir kata atau kalimat, misalnya : “mau kemane ?”.
2. Betawi
Ora, contohnya daerah Bekasi, ciri khas bahasa atau perkataannya missalnya :
“Ora Semenggah”.
3. Betawi
Kota, contohnya daerah Jakarta Pusat, terdapat keturunan-keturunan Arab, ciri
khas bahasa atau perkataannya misalnya : “ane atau ente”.
D. TOKOH-TOKOH TERKENAL
DARI BETAWI DAN TOKOH NASIONAL DARI BETAWI.
1. Tokoh-tokoh
dari Betawi.
a) Si
Pitung.
b) Si
Jiih
c) Mat
Gendut.
d) Haji
Naipin (Guru Si Pitung.)
2. Tokoh
Betawi yang menjadi pahlawan nasional.
a) Muhammad
Husni Thamrin (M.H. Thamrin), merupakan tokoh Betawi yang dedikasinya sangat
luar biasa pada masa awal kemerdekaan.
E. PENJELASAN TENTANG KEGIATAN-KEGIATAN YANG
DILAKUKAN SELAMA OBSERVASI.
1. Membuat
Kembang Goyang.
Ø Alat-alat yang dibutuhkan :
Ø Alat-alat yang dibutuhkan :
c).
Cetakan Kembang Goyang.
d).
Tusuk bambu yang panjangnya kurang lebih 20 cm.
e).
Wadah untuk baha-bahan.
f).
Pengaduk adonan.
g).
Toples / plastik bening.
Ø Bahan-bahan yang dibutuhkan :
a).
Gula pasir.
b).
Telur.
d).
Garam.
e).
Santan Kelapa.
f).
Tepung Terigu
g).
Tepung Beras.
h). Minyak Goreng
i). Air.
Ø Langkah-langkah
pembuatan Kembang Goyang.
Kembang Goyang ini merupakan makanan ringan
yang dahulunya disajikan setiap setahun sekali, misalnya : acara hari raya Idul
Fitri, Idul Adha, resepsi pernikahan, dan lain-lainnya.
2. Membuat Batik Tulis dan Batik Cap.
Ø Alat-alat yang dibutuhkan untuk pembuatan Batik Tulis :
a).
Kompor kecil.
b).
Kuali kecil.
c).
Lilin / malam.
d).
Canting.
e).
Kain yang sudah digambar motifnya.
f).
Serbet.
Ø Langkah-langkah membuat Batik Tulis :
Pertama-tama cairkan malam didalam kuali kecil, setelah malam panas, celupkan canting ke dalam malam lalu tempelkan dahulu di atas serbet agar malam tidak menetes pada kain bahan, pegang kain di sebelah tangan kiri dengan keadaan miring dan pegang canting ke atas seperti memegang pena. Mulailah membatik dengan mengikuti pola yang sudah digambar sebelumnya.
Ø Alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat Batik Cap :
a). Kompor.
b). Kuali agak lebar dan datar.
c). Lilin / malam.
d). Cetakkan batik yang sudah dibuat.
e). Kain / bahan yang akan dicetak pola batik.
Ø Langkah-langkah membuat Batik Cap :
Pertama-tama cairkan malam di dalam kuali agak lebar datar, setelah malam panas, celupkan cetakkan batik, lalu tempelkan terlebih dahulu pada kain yang menyerap air seperti kanebo, yang diletakkan di dalam kuali yang terdapat malam, lalu setelah malam sudah mulai tiris tempelkan cetakkan ke atas kain / bahan mengikuti garis yang sudah dibuat.
Di Setu Babakan sendiri terdapat galeri-galeri yang digunakan untuk menyimpan dan memajang batik-batik yang sudah selesai dibuat. Produksi batik di Setu Babakan ini pun sudah banyak dijual di pasaran, salah satunya yaitu di pusat perbelanjaan Thamrin City.
Ø Langkah-langkah membuat Batik Tulis :
Pertama-tama cairkan malam didalam kuali kecil, setelah malam panas, celupkan canting ke dalam malam lalu tempelkan dahulu di atas serbet agar malam tidak menetes pada kain bahan, pegang kain di sebelah tangan kiri dengan keadaan miring dan pegang canting ke atas seperti memegang pena. Mulailah membatik dengan mengikuti pola yang sudah digambar sebelumnya.
Ø Alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat Batik Cap :
a). Kompor.
b). Kuali agak lebar dan datar.
c). Lilin / malam.
d). Cetakkan batik yang sudah dibuat.
e). Kain / bahan yang akan dicetak pola batik.
Ø Langkah-langkah membuat Batik Cap :
Pertama-tama cairkan malam di dalam kuali agak lebar datar, setelah malam panas, celupkan cetakkan batik, lalu tempelkan terlebih dahulu pada kain yang menyerap air seperti kanebo, yang diletakkan di dalam kuali yang terdapat malam, lalu setelah malam sudah mulai tiris tempelkan cetakkan ke atas kain / bahan mengikuti garis yang sudah dibuat.
Di Setu Babakan sendiri terdapat galeri-galeri yang digunakan untuk menyimpan dan memajang batik-batik yang sudah selesai dibuat. Produksi batik di Setu Babakan ini pun sudah banyak dijual di pasaran, salah satunya yaitu di pusat perbelanjaan Thamrin City.
3. Membuat
Ondel-ondel.
Ø Alat-alat
yang dibutuhkan untuk membuat Ondel-ondel :
a).
Shuttle Kock bekas / sudah tidak terpakai.
b).
Kain warna-warni sebagai bahan bajunya.
c).
Lem fox.
d).
Hiasan kepala Ondel-ondel (perempuan).
e).
Spidol warna hitam dan merah.
f).
Wadah untuk meletakkan lem fox.
g).
Gagang es krim.
h)
Mata buatan untuk Ondel-ondel.
i).
Kertas warna-warni bertuliskan Ondel-ondel.
Ø Langkah-langkah
pembuatan Ondel-ondel :
Pertama-tama
siapkan satu shuttle kock, lalu lilitkan kock tersebut dengan bahan kain.
Lilitan pertama berwarna hijau lalu lem bagian ujung dari kain itu, lalu
tempelkan bahan kain berukuran kecil berwarna hijau kepala kock, lalu lilitkan
bahan kain ketiga berwarna kuning, lalu diberi sedikit renggang pada bahan
kedua yang berwarna hijau agar warna bahannya kelihatan, lalu tempelkan bahan
kain keempat berwarna merah pada sisi kiri dan kanan sebagai tangannya, lalu
tempelkan bahan kain kelima berwarna hitam sebagai penutup kepala, lalu
tempelkan bahan kain keenam berwarna pink sebagai mahkota, lalu tempelkan
hiasan kepala berwarna kuning, kemudian tempelkan tulisan Ondel-ondel pada
bagian depan secara menyerong / miring. Tempelkan mata.
Lalu
gunakan spidol warna hitam untuk membuat alis dan spiol warna merah untuk
membuat bibir dan blash on pada pipi kiri dan kanan. Tahap terakhir kemas
Ondel-ondel mini ini dalam plastik bening, lalu ikat dengan tali yang agak kaku
berwarna emas. Ondel-ondel mini ini pun dapat dijadikan souvenir pada resepsi
pernikahan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Situs Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan merupakan
tempat cagar budaya Betawi yang dibangun oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk
melestarikan budaya-budaya Betawi agar tidak punah akibat pengaruh globalisasi.
Tidak hanya sebagai tempat untuk melestarikan budaya Betawi, Setu Babakan juga
beberapa potensi wisata yaitu wisata budaya (semua tentang kebudayaan Betawi
dapat kita temukan disana seperti kuliner, adat, tradisi, pakaian, bangunan
rumah, dll), wisata air (Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong yang dilengkapi
dengan sepeda air dan perahu), dan wisata agro (menanam tanaman khas Betawi
seperti pohon Melinjo, Kecapi, Gohok, Boni, Lobi-lobi, Rambutan Rapiah,
Jengkol, dll).
Saran
1. Untuk
mahasiswa dan mahasiswi atau masyarakat umum disarankan untuk mengunjungi Setu
Babakan untuk menambah wawasan tentang kebudayaan Betawi sambil berwisata.
2. Setelah
mengunjungi Setu Babakan diharapkan mahasiswa dan mahasiswi atau masyarakat
umum dapat menumbuhkan rasa cintanya terhadap budaya Indonesia dan membuat
artikel sederhana dengan tujuan agar lebih banyak lagi orang yang berkunjung ke
Setu Babakan.
Sumber Laporan
1. Situs
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
Jalan Moch. Kahfi II Setu Babakan,
Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Administrasi Jakarta
Selatan.
2. Bapak
Zahrudin selaku Kepala Suku Bagian Tata Usaha di Situs Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan.
3. Bang
Roni selaku pemandu Observasi di Situs
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar